JAKARTA, METRO –Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI) menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang menjadi korban serangan udara Israel bersama istri dan anak-anaknya, Rabu (2/7), di kawasan Gaza City.
Ketua Umum DPP PUI, H. Raizal Arifin, M.Sos, menyebut tragedi tersebut sebagai kejahatan kemanusiaan yang tak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun. Ia menegaskan bahwa kematian Dr. Marwan bukan sekadar kehilangan satu keluarga, tetapi juga penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Dr. Marwan telah mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan ribuan pasien di Gaza. Ironisnya, justru beliau menjadi korban dari kekejaman yang terang-terangan,” kata Raizal dalam keterangan tertulisnya.
PUI menilai Rumah Sakit Indonesia di Gaza sebagai simbol kuat persaudaraan rakyat Indonesia dan Palestina. Ketika rumah sakit dan tenaga medis dijadikan sasaran serangan, hal itu mempertegas bahwa Israel mengabaikan hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PUI, Dr. Adhe Nuansa Wibisono, M.Si, menegaskan bahwa penargetan terhadap tenaga medis dan fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.
“Ini bukan hanya soal korban jiwa tenaga medis, tetapi bagian dari upaya sistematis melumpuhkan sistem kesehatan di Gaza. Ini strategi berbahaya dan sangat tidak manusiawi,” ujarnya.
Ia mendesak agar dilakukan investigasi internasional yang independen dan transparan, serta mendorong PBB dan WHO untuk bertindak nyata menghentikan pola serangan sistematis terhadap pekerja kemanusiaan.