PDG.PARIAMAN, METRO–Kasus penemuan potongan tubuh manusia yang diduga menjadi korban mutilasi yang mengambang di aliran sungai Sungai Batang Anai, Korong Duku, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, pada Selasa (17/6) mulai terungkap.
Pasalnya, pada Rabu (8/6), satu persatu potongan tubuh yang diduga kuat masih merupakan bagian dari satu tubuh yang sama dengan penemuan sebelumnya, berhasil ditemukan. Kepalanya ditemukan di TPI Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang atau sekitar 6 Kilometer dari penemuan potongan tubuh.
Bersamaan dengan penemuan kepala, masyarakat juga menemukan potongan kaki dan potongan tagan ditemukan di aliran Sungai Batang Anai di Korong Talao mundam, Nagari Ketaping, yang berjarak sekitar 3 Kilometer dari lokasi ditemukannya mayat dalam bentuk badan tanpa kepala, kaki dan tangan.
Dari foto yang didapat, potongan tangan ini hanya sampai siku. Di jari terdapat dua cincin hitam yang masih terpasang. Seluruh temuan potongan tubuh ini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Tim forensik masih berupaya mengidentifikasi seluruh potongan tubuh yang ditemukan tersebut.
Adapun yang telah ditemukan adalah potongan setengah badan, kepala, kaki serta tangan. Sedangkan untuk sisa potongan kaki dan tangannya yang satu lagi masih terus dicari tim gabungan.
Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Iptu Jamaldi, membenarkan adanya temuan kepala manusia di TPI Padang Sarai oleh masyarakat. Ia juga menduga kepala itu merupakan bagian tubuh dari mayat yang ditemukan di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman.
“Benar, saat ini akan kami bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Kepala tersebut ditemukan oleh warga. Kami belum bisa merinci ciri-ciri kepala yang ditemukan. Kita masih menunggu tindak lanjut dari tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Padang,” ungkap dia.
Terpisah, Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi mengatakan, potongan kaki dan tangan pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 06.00 WIB. Lokasinya, masih di aliran sungai Batang Anai atau berjarak sekitar 3 kilometer dari titik tubuh yang lebih dulu ditemukan.
“Kuat dugaan kaki dan tangan yang ditemukan merupakan bagian tubuh dari mayat tidak utuh tersebut. Satu kaki sebelah kana. Kaki ini hanya dari betis ke bawah dan satu potongan tangan yang terpasang cincin,” kata Wadriadi.
Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang, dr. Herlinda, mengatakan potongan tubuh yang ditemukan masih tersimpan dan belum diautopsi dan diidentifikasi.
“Untuk sekarang belum bisa kami pastikan. Karena dari Polres Padang Pariaman belum ada permintaan apakah ini diidentifikasi atau diautopsi. Kami tunggu dulu, kalau memang harus diautopsi, kami autopsi. Bisa melalui sidak jari. Kalau identifikasi harus ada pembanding dari keluarga,” kata Herlinda.
Saat ini, lanjut Herlinda, dokter masih menyimpan potongan tubuh.
“Sekarang disimpan dulu, kami sifatnya menunggu. Jadi yang masuk itu potongan tubuh kemarin, hari ini kepala, 1 tangan dan 1 kaki,” imbuhnya.
Kapolres Padangpariaman AKBP Faisol Amir, mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan potongan tubuh korban mutilasi ini. Pihaknya pun masih menunggu hasil autopsi dan identifikasi beberapa potongan tubuh yang ditemukan.
“Semoga bisa teridentifikasi secara identitas tubuh dulu. Untuk mengetahui ciri-ciri yang nantinya bisa kami bisa melakukan langkah penyelidikan untuk bisa kami kembangkan apa motif dan bagaimana kejahatan ini bisa terjadi,” kata AKBP Faisol.
AKBP Faisol menuturkan, seluruh potongan tubuh yang ditemukan berada di tiga lokasi berbeda. Hal ini menambah kuat dugaan bahwa korban sengaja dimutilasi dan bagian-bagian tubuhnya dibuang secara terpisah untuk menghilangkan jejak.
“Potongan tubuh tersebut sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses autopsi oleh tim forensik. Hasil autopsi nantinya akan menjadi landasan penting untuk mengungkap siapa korban dan bagaimana kronologi kejadian tragis ini berlangsung,” tegas dia.
Identitas Terungkap, Keluarga Histeris












