PADANG, METRO–Miris. Ratusan orang pencari kerja di Kota Padang menjadi korban penipuan dengan modus lowongan kerja yang mencatut nama pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Sumbar yang baru beroperasi beberapa waktu lalu. Para korban harus menanggung kerugian lantaran dimintai uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Namun, aksi penipuan ini akhirnya terbongkar pada Senin dinihari (17/6). Ratusan korban mendatangi salah satu rumah pelaku di Kecamatan Kuranji. Sayangnya, saat korban menggeruduk rumah tersebut, pelaku tidak ditemukan dan diduga sudah melarikan diri.
Para korban yang sebagian besar adalah lulusan baru dengan semangat mencari pekerjaan ini dibuat semakin kecewa dan marah. Mereka kemudian beramai-ramai datang ke Mapolsek Pauh untuk membuat laporan polisi. Mereka datang dengan wajah lesu sembari menceritakan pengalaman pahit saat menjadi korban janji manis bisa bekerja di mall yang investasinya lebih dari Rp 500 miliar.
Menurut Kanit SPKT Polresta Padang, Ipda Wahyu, modus operandi pelaku terbilang sangat rapi dan meyakikan. Para korban dijanjikan posisi menggiurkan di sebuah mal tanpa melalui proses seleksi yang jelas dan transparan.
“Alih-alih wawancara atau tes kemampuan, mereka justru diminta membayar sejumlah uang sebagai biaya pelatihan, pembuatan kartu identitas (ID card), dan seragam. Ini adalah akal-akalan pelaku untuk mengeruk keuntungan dari para pencari kerja yang sedang putus asa,” terang Ipda Wahyu.
Menurut Ipda Wahyu, total kerugian yang dialami para korban tidak main-main. Dari laporan yang diterima kepolisian, setiap korban mengalami kerugian berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp2 juta. Jika estimasi 800 korban benar, maka total kerugian akibat penipuan ini bisa mencapai miliaran rupiah.
“Angka ini tentu sangat memukul para korban, terutama di tengah sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Laporan sudah kami Terima, dan kami akan mengusut tuntas kasus ini dan memastikan para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum,” tegas Ipda Wahyu.
Menurut Ipda Wahyu, kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh masyarakat, khususnya para pencari kerja, untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada tawaran lowongan pekerjaan yang mencurigakan.
“Jangan pernah memberikan uang di awal proses rekrutmen, karena perusahaan yang profesional tidak akan pernah meminta pungutan biaya apapun dari calon karyawannya. Selalu verifikasi informasi lowongan kerja dan pastikan keabsahan perusahaan sebelum melamar,” tuturnya.
Sementara, salah satu korban, Sofian, warga Kota Padang, menuturkan bahwa dirinya tergiur dengan janji pekerjaan sebagai satpam di mall tersebut. Lantaran tergiur, ia kemudian mendaftrakan dirinya dengan harapan bisa bekerja di sana.
“Untuk daftar kerja sebagai satpam, kami dimintai uang Rp 1,7 juta. Harus dibayar malam itu juga. Saya pun membayarnya. Kami berharap Polisi bisa mengusut kasus ini hingga tuntas dan uang kami bisa dikembalikan,” ujar dia,
Sama halnya dengan Sofian, Diana yang tergiur menjadi SPG di mal tersebut juga menjadi korban penipuan. Kepada wartawan, Diana mengaku ditawari kerja di Basko Mall City oleh kenalan tantenya yang dikenal dengan nama Aciak pada 28 Mei lalu. Aciak disebut sebagai perantara korban dengan pelaku bernama Vivi.
“Dalam pertemuan di rumah Aciak, Vivi menawarkan empat jenis pekerjaan kepada Diana, antara lain SPG, bagian gudang, admin, dan petugas satpam. Saya memilih SPG kemudian membuat surat lamaran kerja beserta berkas dan dimintai uang Rp 600 ribu. Uang harus diserahkan pada malam itu juga. Jika tidak, lowongan akan diisi oleh pencari kerja lainnya,” ungkap Diana.