Pada kesempatan itu mahasiswa juga membawa berbagai spanduk dengan beragam tulisan di antaranya, “Janji Tinggal Janji”, “Umbar Janji, Pembuktian Sulit”,”Harga Gambir murah, petani resah” ,”100 hari 100 pertanyaan Tanpa jawaban”.
“Kami hanya ingin mendengar suara bupati dan wakil bupati,” ucap mahasiswa.
Plh Sekda Limapuluh Kota, Davli yang menemui mahasiswa, menyampaikan kepada wartawan bahwa Bupati Limapuluh Kota Safni, sedang tidak berada di Kantor karena acara penutupan TMMD bersama Gubernur Sumbar, Danrem di Harau. Sementara Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ahlul Badrito Resha, sedang berada di Kota Padang mengikuti acara terkait karhutla (kebakaran hutan dan lahan).
“Kita sudah sampaikan kepada mahasiswa kalau Bupati ada acara penutupan TMMD di Harau. Dan Wakil Bupati mengikuti kegiatan di Padang terkait karhutla,” ungkap Davli, kepada wartawan didampingi Kadiskominfo Joni Amir.
Seratusan Mahasiswa Demo Kantor Wali Kota Payakumbuh
Seratusan mahasiswa se-Payakumbuh pada siang hari juga melakukan aksi damai dalam rangka 100 hari kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, di Balai Kota. Mahasiswa memulai aksi dari tugu Adipura Payakumbuh, kemudian berjalan kaki menuju Balai Kota Payakumbuh.
Mahasiswa juga menyinggung soal pengelolaan sampah, karena dulu Payakumbuh adalah Kota peraih Adipura. Kemudian mahasiswa juga menyebut akhir-akhir ini persoalan pelecehan seksual meningkat, mereka juga meminta Wali Kota untuk menutup semua tempat hiburan malam (THM), serta sejumlah persoalan lainnya. (uus)













