PARIS SAINT-GERMAIN (PSG) resmi menorehkan sejarah baru di pentas Liga Champions Eropa. Klub asal Prancis ini memecahkan rekor kemenangan dengan selisih gol terbesar di laga final setelah menghajar Inter Milan lima gol tanpa balas.
Laga pamungkas musim 2024/2025 itu digelar di Allianz Arena, Minggu (1/6) dini hari WIB, dan menjadi saksi bisu keganasan skuad asuhan Luis Enrique. PSG tak hanya mencetak kemenangan telak, tapi juga mencatatkan final paling dominan sepanjang sejarah kompetisi.
PSG menggeser rekor lama milik AC Milan yang menang 4-0 atas Barcelona di final Liga Champions musim 1993/1994. Saat itu, Rossoneri tampil brilian dengan mencetak empat gol tanpa balas ke gawang Blaugrana di bawah asuhan Johan Cruyff.
Kini, rekor yang telah bertahan lebih dari tiga dekade itu harus rela diambil alih oleh klub kaya raya asal Paris. PSG pun sekaligus mengukir gelar Liga Champions pertama mereka sepanjang sejarah klub.
Pertandingan final melawan Inter Milan berlangsung berat sebelah sejak awal laga dimulai. Achraf Hakimi membuka keunggulan PSG pada menit ke-12, sebelum Desire Doue menggandakan skor di menit ke-20.
Babak pertama berakhir dengan keunggulan 2-0 untuk PSG, tapi mereka tidak mengendurkan tekanan di paruh kedua. Baru dua menit selepas jeda, PSG langsung menggebrak lewat peluang emas dari Khvicha Kvaratskhelia.
Dominasi PSG terus berlanjut dan membuat Inter Milan tak bisa bernapas. Tiga gol tambahan kembali dicetak untuk menggenapi pesta lima gol Les Parisiens di malam penuh sejarah tersebut.
Kemenangan ini bukan hanya menobatkan PSG sebagai raja Eropa musim ini, tetapi juga menandai kelahiran dinasti baru yang siap mendominasi benua biru.
Dengan pemain muda berbakat dan skuad bertabur bintang, PSG menjadi klub ke-24 yang berhasil merengkuh trofi Liga Champions.
Sebelumnya, final-final dengan margin gol besar memang pernah terjadi, tapi tak ada yang sedahsyat ini. Real Madrid pernah menang 4-1 atas Atletico Madrid pada final 2013/2014, namun itu diraih lewat perpanjangan waktu.
Dalam laga tersebut, Atletico sempat unggul lewat gol Diego Godin hingga menit ke-90, sebelum Sergio Ramos menyamakan skor dan memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan.
Real Madrid akhirnya mencetak tiga gol tambahan lewat Gareth Bale, Marcelo, dan penalti Cristiano Ronaldo.
Real Madrid juga mencatatkan kemenangan besar lainnya saat mengalahkan Juventus 4-1 pada final 2016/2017.
Kala itu, Ronaldo mencetak dua gol dan Casemiro serta Marco Asensio masing-masing menyumbang satu gol untuk menutup laga.
Namun, meski menang dengan selisih tiga gol, Real Madrid belum pernah mencatatkan margin kemenangan hingga lima gol seperti yang dilakukan PSG.
Bahkan kemenangan 3-0 atas Valencia di final musim 1999/2000 pun tak cukup untuk mendekati rekor ini.
FC Porto asuhan Jose Mourinho juga pernah menang 3-0 atas AS Monaco di final Liga Champions 2003/2004.
Namun, pencapaian tersebut lebih dikenang sebagai batu loncatan Mourinho menuju kepopuleran, ketimbang soal skor besar.
















