JAKARTA, METRO–Lulusan perguruan tinggi menghadapi tantangan cukup berat. Mulai dari lapangan pekerjaan yang semakin terbatas, serta persoalan di dunia kerja yang kian kompleks. Untuk mengatasinya, sejak di bangku kuliah perlu dibekali kemampuan praktis sesuai kebutuhan industri.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno mengatakan salah satu tantangan terberat bagi perguruan tinggi saat ini adalah memastikan bagaimana alumni dari sebuah kampus bisa diterima di dunia kerja. Kondisi ini disebabkan kompleksnya tantangan dunia kerja. Ditambah jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas.
Situasi ini menuntut alumni PTKI (perguruan tinggi keagamaan Islam) memiliki soft skill untuk dapat bersaing. “Dengan tantangan yang sangat kompleks dibutuhkan inovasi, bagaimana perguruan tinggi harus punya cara-cara yang inovatif,” kata Suyitno dalam peluncuran program magang Professional Readiness Through Internship and Mentor Ship for Academics (PRIMA) pada Sabtu (3/5).
Inovasi itu harus bisa dijadikan instrumen agar para alumni mendapatkan peluang pekerjaan. Tantangan yang tidak kalah ekstremnya hari ini dalam banyak hal juga mengalami distorsi. “Dengan adanya tantangan menyangkut kecerdasan buatan yang membuat sekian profesi menjadi terdegradasi, bahkan hilang,” tutur Suyitno.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk itu Program PRIMA Magang PTKI itu sebagai wujud negara hadir dalam rangka menjembatani antara alumni PTKI yang jumlahnya begitu besar. Dengan dunia kerja yang saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dunia kerja tidak hanya membutuhkan kemampuan akademis yang baik, tetapi juga soft skill sebagai penunjang profesi di dunia kerja.
“Lahirnya program yang digagas Direktorat Diktis ini harapannya menjadi jembatan, bahwa negara hadir untuk memberikan jembatan agar PTKI sadar betul akan kebutuhan, bagaimana mengafirmasi kebutuhan dunia kerja. Suyitno mengatakan bahwa upaya sifatnya wajib. “Jadi para pimpinan PTKI jangan berpuas diri jika sudah meluluskan mahasiswa, tetapi juga memikirkan anak ini bagaimana kedepan,” tandasnya.
Sementara itu Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Sahiron menjelaskan, Prima Magang PTKI bukan hanya sekedar program magang biasa. Karena program ini didesain dengan sistem pendampingan dan monitoring, yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan bimbingan langsung dari para profesional di lapangan. Dengan demikian mereka dapat mengintegrasikan ilmu akademik dengan realita praktik kerja.
















