Selain pembukaan kantor perwakilan, ada pula sharing session dengan pemimpin dan dosen pengajar dari Kyungwoon University tentang LSBA sebagai pendidikan dan sekolah inklusif yang berbasis kebutuhan khusus. Disamping itu, LSPR Institute saat ini memiliki lembaga yang berfokus pada peningkatan kesadaran tentang autisme, yaitu London School Centre for Autism Awareness (LSCAA), dan School of Special Needs Education (SSNE) yaitu fakultas pendidikan khusus yang baru saja diresmikan.
LSPR Institute dan Kyungwoon University juga telah menandatangani perjanjian kerjasama. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup Pelatihan Vokasi Indonesia dan Korea, Kolaborasi riset, Pelaksanaan pertemuan ilmiah, pengembangan kompetensi dan keterampilan, dan program pertukaran. Kerja sama ini berlaku selama tiga tahun ke depan.
Menanggapi kerjasama strategis ini, Zelda Wulan Kartika sebagai Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KI Seoul menyatakan, keberadaan LSPR Institute di Korea Selatan membuka peluang bagi warga negara Indonesia untuk mengakses pendidikan berkualitas di bidang komunikasi dan bisnis, tanpa harus meninggalkan tempat tinggal dan pekerjaan mereka.
Kerja sama ini mencerminkan komitmen kedua institusi dalam menjembatani kebutuhan pendidikan di era globalisasi. “Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah konkret dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi diaspora Indonesia di Korea Selatan,” ujar Zelda. (jpg)
















