Rem Blong, Truk Habisi 3 Nyawa Pengendara

KECELAKAAN— Sebuah kecelakaan maut terjadi di Nagari Talang, Kabupaten Solok, antara satu unit truk besar dengan dua sepeda motor, Jumat (16/10/2015) pukul 17.00 WIB. Tiga orang dinyatakan tewas, dan satu lainnya luka berat. (jend andoli/facebook)
SOLOK, METRO–Diduga putus rem, truk Fuso menabrak 4 unit sepeda motor di Jalan Raya Solok – Padang, tepatnya di Jorong Gaduangdama, Nagari Cupak, Kecamatan Gunungtalang, Jumat (16/10). Akibatnya, 3 dari 6 korban kecelakaan lalu lintas (lalu lintas) meninggal dunia. Dua diantaranya tewas di tempat.
Kecelakaan maut terjadi sekitar pukul 17.15 WIB. Dimana, satu unit Fuso dengan Nopol B 9392 U datang dari arah Padang dengan kecepatan tinggi. Saking kencangnya, supir Fuso pengangkut semen tak mampu mengendalikan kemudi. Alhasil, entah karena rem blong, supir membanting stir ke arah sebelah kanan jalan.
Fuso terpental sekitar 20 meter dari bibir jalan dan masuk ke dalam penjemuran padi, penggilingan Yuang Tanai yang tepat berada di pinggir jalan sebelah kanan dari arah Padang. Parahnya, sebelum terpental, Fuso naas ini juga menghantam 3 unit sepeda motor dari arah berlawanan atau dari arah Solok. Serta, 1 unit sepeda motor yang berpapasan dengan Fuso dari arah Padang.
Akibatnya, dua pengendara motor tewas di tempat. Masing-masing, Ibdillah (26), warga Talawi, Kota Sawahlunto dan Ardiskan Kahar (60), warga Kota Padang yang dilarikan ke Puskesmas Talang. Korban lainnya, Maradona (25), warga Nagari Kacang menghembuskan nafas terakhir setelah mendapat penanganan medis di RSUD Kayuaro. Sedangkan pengendara sepeda motor selamat, Zamriz yang merupakan anggota Koramil Talang, sudah diperbolehkan pulang usai mendapat perawatan medis di Puskesmas Talang.
”Kedua korban yang dibawa ke Puskesmas Talang sudah meninggal sampai di Puskesmas. Empat pengendara sepeda motor ini masing-masing dikendarai satu orang. Tidak ada yang berboncenngan,” sambung Wili (35), salah seorang warga setempat yang mengaku melihat peristiwa berdarah itu.
Sementara itu, supir Fuso, Usron (34), warga Bangkinang dan kernetnya Wahyu, warga Kota Medan masih mendapatkan perawatan di RSUD Kayuaro. Keduanya selamat tanpa mengalami luka parah. Dari pengakuannya, Usron mengatakan, dia sudah merasakan ketiadaan rem sejak sekitar 1 Km sebelum terjadi kecelakaan. Namun, karena ingin menghindarkan korban, dia mencari tempat yang pas untuk membanting stir Fuso itu.
”Kalau saya banting ke arah kiri banyak rumah. Makanya saya memilih membanting stir ke sebelah kanan, karena ada heler,” kata supir ini dengan nada bersalah.
Dia mengaku tak hilang akal, namun nasib berkata lain, ketika ayah 3 orang anak memutuskan membanting stir, tiba-tiba, 3 unit sepeda motor yang tepat berada di depan Fusonya turut terseret. “Saat kejadian saya tidak tau lagi. Saya pingsan hingga dilarikan ke RSUD ini,” sebut Nusron yang membawa muatan semen seberat 16 ton, yang akan dibongkar di Kota Jambi.
Kendati demikian, Nusron harus mempertanggungjawabkan kelalaianya dengan pihak berwajib karena menghilangkan nyawa manusia. “Saya pasrah dan tidak menyengaja peristiwa ini,” sebutnya ketika dirawat di RSUD Kayuaro.
Meski menghebohkan dan ada korban jiwa, senja kemarin, Kanit Lakalantas Polres Arosuka  mengaku belum mengetahui info korban pasti. Sebab, sampai saat ini, pihaknya masih mengumpulkan data korban dan kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan maut itu. “Saya juga belum dapat data,” kata Ipda Misual.
Kendati demikian, supir Fuso mesti mempertanggungjawabkan kelalaian dengan pihak berwajib. “Kita akan terus mendalami dan mengembangkan kasus laka lantas ini,” sebut Kapolres Arosuka Solok AKBP Reh Ngenana ketika membezuk korban di RSUD Kayuaro.
Masing-masing sepeda motor yang dihantam Fuso, 1 unit motor Revo BA 2445 PE, 1 uniti Mio BA 2037 QH, 2 unit sepeda motor Vixon dengan BA 5247 AS dan BH 5733 PK. (vko/rc/rpg)

Exit mobile version