Pada sesi kedua menampilkan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Dr. dr. Neni Susilaningsih, M.Si. mengenai Uji Manfaat Tolak Angin, Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. apt. Ipang Djunarko, S.Si., M.Sc. mengenai Uji Toksisitas Subkronis Tolak Angin, dan Guru Besar Dermatologi Kosmetik dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E, Subsp.D.K.E, M.Ag, FINSDV. FAADV yang mengangkat tema Implementasi Riset Bahan Alam : Universitas Andalas dan Potensi Industri Obat Kosmetika.
Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat berharap dengan adanya simposium nasional ini, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang jamu atau herbal bisa terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, yaitu dengan saintifikasi jamu berbasis penelitian, dan pelayanan kesehatan. Dengan begitu impian jamu obat herbal menjadi jamu tuan rumah di negeri sendiri akan terwujud.
“Kalau dunia kedokteran ide saya dan nanti kerjasamanya supaya bisa diwujudkan di FK diajarkan khasiat tanaman-tanaman obat dan kegunaannya, jadi dipelajari. Tugas saya nanti, pabrik Sido Muncul membuat bahan baku obat jadi yang misalnya, jahe, temulawak, kunyit terstandar,” ujar Irwan. (rom)
















