JABAR, METRO–Presiden RI Prabowo Subianto mengaku kebijakannya selama enam bulan kepemimpinannya masuk akal. Seluruh menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat dari pusat hingga daerah sudah bekerja keras.
Prabowo mengatakan itu di sela kunjungan kerja ke Majalengka, Jawa Barat, Senin (7 /3).
“Saya sangat bahagia, saya menerima mandat Oktober 20, mungkin sekarang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa ya kan,” kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, seluruh menterinya bekerja keras dan turun ke lapangan demi rakyat. Sebagai contoh, ia menyinggung harga pangan yang terkendali selama Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Alhamdulillah sekarang kita lihat hasilnya dengan hati bersih, itikad baik, tanggung jawab kepada bangsa dan rakyat, keinginan kita melayani rakyat, membela rakyat lemah, miskin, ternyata dalam waktu tidak lama berhasil,” tutur Prabowo.
Prabowo pun menyinggung banyak negara besar kesulitan pangan. Namun, ia menyebut kondisi Indonesia saat ini baik-baik saja terkait masalah pangan berkat kerja keras semua pihak dan rakyat.
“Di mana banyak negara kurang beras, harga pangan menjulang, bahkan negara terbesar terkaya dunia telur langka, kita sudah ekspor telur, surplus, Mentan, Wamentan semua unsur kerja keras, harga daging, telur, susu turun supaya rakyat nikmati protein, karena sangat penting bagi anak. Insyaallah 1 tahun kita capai itu,” kata Prabowo.
Lantas, ia pun bertanya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman hingga Menko Pangan Zulkifli Hasan. Prabowo mempertanyakan asal-usul pendidikan mereka.
Dia menuturkan tiga pejabat itu bukan lulusan dari universitas luar negeri.
“Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bukan. Oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kampung,” ujar Prabowo.
“Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zulkifli? Lampung, Anda nggak ke Oxford?,” lanjut Prabowo.
Prabowo menyadari bahwa orang pintar dibutuhkan untuk membangun negeri. Namun, kata dia, orang yang memiliki akal sehat dan mencintai rakyatnya lebih dibutuhkan oleh negara.
“Kita butuh orang-orang pintar, banyak. Tapi, yang paling penting adalah mereka-mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-benar berasal dari rakyat,” tuturnya. (jpg)
Komentar