Sebelum Shalat Id disunahkan mandi di pagi hari dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air. Adapun bacaan niatnya sebagai berikut:”Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha/Idul Fitri sebagai sunah karena Allah Taála”.
Setelah berpakaian bersih dan suci, jangan pakaian baru yang dipakai karena baju baru tersebut belum tentu suci dan bersih disaat pembuatan, penjualan dan penyimpanan sebelum Kita membelinya, baiknya baju baru itu dicuci terlebih dahulu agar diyakini ini bersih dan suci.
Sesampai di tempat ibadah, semua melaksanakan shalat Idhul Fitri berjamaah, serta dianjurkan dilapangan, disini Kita melaksanakan sholat dengan tingkat kekhusyukan ibadah harus prima karena pahalanya besar.
Setelah itu, selama dalam perjalanan pulang menuju rumah hendaknya kita bertegur sapa dengan ramah. Hal ini pertanda sebagai kegembiraan umat Islam di hari raya sekaligus untuk menghindari gunjingan, misalnya karena dianggap bersikap sombong dan sebagainya. Sesampai di rumah saling maaf memaafkan dan diusahakan dilakukan silaturahmi ketempat saudara untuk mengokohkan ukuwah islamiah dan kebersamaan pasca-Shalat Idhul Fitri tersebut.
Dari uraian pelaksanaan Hari Raya Idhul Fitri tidak ada tradisi memboroskan material secara ekonomi, tidak ada uang keluar, semua proses sangat efesien sekali, tampa adanya dengan proses lebaran ini ummat akan miskin dalam situasi pemerintah sedang melakukan efesiensi atau mengurangi anggaran yang tidak berguna.
Himbawan mari Kita lakukan efesiensi lebaran secara ketat namun lakukanlah peringatan Idhul Fitri sesuai dengan ajaran agama Islam yang tidak membebani umat. (*)
















