“Kami (sudah deteksi) di beberapa tempat. Kami sudah ambil sampelnya,” katanya. Ternyata setelah dilakukan pengujian dan pengecekan sampel, mengarah pada beras medium. Tetapi dijual dengan kemasan bertuliskan premium.
Amran tidak menjelaskan secara rinci lokasi sampel beras yang diperiksa itu. “Dekat-dekat sinilah,” katanya. Dia menegaskan Kementan akan bertindak untuk melindungi masyarakat atau konsumen. Saat ini produksi beras sudah sangat tinggi. Dia tidak ingin ada permainan dalam proses penjualannya.
Untuk diketahui perbedaan utama beras premium dan medium terletak pada kualitas tampilan dan kandungan butir utuh (beras kepala) serta kandungan butir lain (menir, merah, kuning/rusak, kapur, gabah, dan benda asing). Beras premium memiliki lebih banyak butir utuh dan lebih bersih. Sedangkan beras medium mengandung lebih banyak butir patah dan butir lain. (jpg)
















