Dari Abu Hurairah: Nabi Bersabda yang artinya: “ Jika salah seorang diantara kalian sedang berpuasa, janganlah berkata kata kotor dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mencelanya atau menganggunya, hendaklah dia mengucapkan, “ sesungguhnya aku sedang berpuasa “ ( HR. Bukhari, no 1904 dan muslim, no 1151 )
Imam Nawawi mengatakan “termasuk perkara yang dianjurkan adalah jika seseorang dicela oleh orang lain atau diajak berkelahi ketika dia sedang berpuasa. Maka hendak dia berkata “saya sedang berpuasa, aku sedang berpuasa ) sebanyak dua kali atau lebih”. ( Al- Adzkar, hlm. 365 )
Penjelasan hadist di atas menunjukan bahwa puasa ramadhan mengajarkan setiap muslim untuk bersikap lembut. Sungguh, ini benar benar akhlak yang luhur. Lemah lembut adalah akhlak para nabi, prilaku orang yang terterhormat dan mulia.
Bahkan dengan kelembutan, seseorang akan semakin mulia. Ketika Urwah bin Zubair dicela, ia cukup berkata: Aku membiarkanmu hanya untuk membuat diriku lebih mulia.
Sahabat yang mulia, Ibnu Abbas RA mengatakan, “ Allah memerintahkan orang yang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuatnya marah, membalas dengan kebaikan jika ada orang yang berbuat jahil, dan memaafkan ketika ada buat jelek.
Jia setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh musuhnya. Bahkan, yang semula bermusuhan bisa berbalik menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik ini. Semoga dengan akhlak mulia, timbangan amal kebaikan kita akan semakin berat pada hari kiamat kelak. (*)
















