PADANG, METRO–Mengantisipasi kemacetan saat arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan skema satu arah atau one way di jalan Padang-Bukittinggi.
Pemberlakukan one way pada arus mudik jalur tersebut dimulai 28 Maret sampai dengan 30 Maret 2025 dari dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Sedangkan untuk menghadapi arus balik, one way dibelakukan mulai dari tanggal 4 April sampai dengan 6 April 2025 dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatra Barat, Dedy Diantolani, mengatakan pemberlakukan jalur one way Padang-Bukittinggi berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Polda Sumbar melalui Dirlantas Polda Sumbar dalam rangka persiapan Operasi Ketupat Singgalang Tahun 2025 pekan lalu.
“Kami telah melaksanakan rakor bersama lintas sektoral di Mapolda Sumbar. Semua stakeholder yang hadir memaparkan bagaimana kesiapannya dalam mengamankan libur lebaran Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriah. Garis besar hasilnya, yang pertama dari sisi transportasi darat kita akan melaksanakan one way terkait manajemen rekayasa lalu lintas, yakni untuk ruas jalan Padang – Bukittinggi,” kata Dedi Diantolani.
Disebutkannya, pelaksanaan one way mulai dilaksanakan pada tanggal 28 Maret sampai dengan 30 Maret 2025. Dimana, hal itu dilaksanakan sebelum lebaran Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriah. Setelah itu, arus balik mulai dari tanggal 4 April sampai dengan 6 April 2025 dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
“Untuk akses dari Padang menuju Bukittinggi masih tetap jalur utama atau via Padangpanjang. Sedangkan untuk Bukittinggi menuju Padang dialihkan melalui Malalak. Selanjutnya tol difungsionalkan dari dua arah dari tanggal 20 Maret sampai dengan 10 April 2025, mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB,” jelas Dedy.
Selain itu, kata Dedy, pihaknya juga akan mendirikan empat pos pengamanan di sepanjang jalur one way. Menurutnya, kebijakan one way ini diambil untuk memperlancar arus mudik dan menghindari kemacetan yang sering terjadi di jalur utama.
“Pos-pos pengamanan ini didirikan di empat titik, yaitu di Padang Lua, Koto Mambang Sicincin, Exit Tol Padang Tarok, dan Koto Baru. Selain itu, juga akan ada pos pengamanan dan pelayanan dari kepolisian serta BPJN. Nantinya ada 12 dan 13 petugas standby di pos-pos tersebut,” ungkap Dedy.
Dedy menuturkan, selain memberlakukan jalur one way, dalam persiapan menghadapi mudik Lebaran, Pemprov Sumbar juga memberlakukan pembatasan terhadap kendaraan berat pengangkut barang. Pembatasan kendaraan berat ini diberlakukan sesuai SKB 3 menteri.
“Kita buat juga pengumuman turunan dari SKB 3 menteri. Di mana pemberlakukan pembatasan operasional kendaraan berat dimulai 24 Maret sampai 8 April 2025. Pembatasan operasional kendaraan berat ini diberlakukan setiap hari nantinya,” tegasnya.
Dedy mengungkapkan, dengan diperpanjangnya libur Lebaran tahun 2025 ini dimulai tanggal 21 Maret 2025, diprediksi jumlah pemudik tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Dengan amsa libur yang panjang itu, Dedy mengakui pihaknya tidak bisa memprediksi kapan lonjakan mudik Lebaran terjadi.
“Kita tidak bisa memprediksi kapan lonjakan arus mudik ini. Namun, kita prediksi jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu, karena masa libur yang panjang ini,” terangnya. (fan)