Selain itu, kata Dedy, pihaknya juga akan mendirikan empat pos pengamanan di sepanjang jalur one way. Menurutnya, kebijakan one way ini diambil untuk memperlancar arus mudik dan menghindari kemacetan yang sering terjadi di jalur utama.
“Pos-pos pengamanan ini didirikan di empat titik, yaitu di Padang Lua, Koto Mambang Sicincin, Exit Tol Padang Tarok, dan Koto Baru. Selain itu, juga akan ada pos pengamanan dan pelayanan dari kepolisian serta BPJN. Nantinya ada 12 dan 13 petugas standby di pos-pos tersebut,” ungkap Dedy.
Dedy menuturkan, selain memberlakukan jalur one way, dalam persiapan menghadapi mudik Lebaran, Pemprov Sumbar juga memberlakukan pembatasan terhadap kendaraan berat pengangkut barang. Pembatasan kendaraan berat ini diberlakukan sesuai SKB 3 menteri.
“Kita buat juga pengumuman turunan dari SKB 3 menteri. Di mana pemberlakukan pembatasan operasional kendaraan berat dimulai 24 Maret sampai 8 April 2025. Pembatasan operasional kendaraan berat ini diberlakukan setiap hari nantinya,” tegasnya.
Dedy mengungkapkan, dengan diperpanjangnya libur Lebaran tahun 2025 ini dimulai tanggal 21 Maret 2025, diprediksi jumlah pemudik tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Dengan amsa libur yang panjang itu, Dedy mengakui pihaknya tidak bisa memprediksi kapan lonjakan mudik Lebaran terjadi.
“Kita tidak bisa memprediksi kapan lonjakan arus mudik ini. Namun, kita prediksi jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu, karena masa libur yang panjang ini,” terangnya. (fan)
Komentar