Sementara itu Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menegaskan, program itu merupakan langkah nyata mereka dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. Terutama di kalangan siswa yang tergolong mustahik.
“Indonesia adalah negara yang rentan terhadap berbagai jenis bencana. Oleh karena itu, pendidikan mitigasi bencana sejak dini sangat penting agar generasi muda memiliki pemahaman yang baik dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Saidah.
Lebih lanjut, Saidah menyampaikan, bencana alam tidak hanya berdampak pada infrastruktur, tetapi juga pada psikologis dan proses pendidikan siswa. “Setiap tahun, ribuan sekolah terdampak bencana, menyebabkan gangguan dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa siswa dan guru memiliki keterampilan untuk tetap bertahan dan bangkit setelah terjadi bencana,” jelasnya.
Selain memberikan edukasi tentang mitigasi bencana, program ini juga mengenalkan konsep zakat sebagai bagian dari solusi dalam penanggulangan bencana. “Zakat bukan hanya tentang membantu mereka yang kurang mampu, tetapi juga menjadi instrumen dalam membangun ketahanan sosial, termasuk dalam konteks kebencanaan. Melalui edukasi ini, kami berharap kesadaran akan pentingnya zakat semakin meningkat di lingkungan sekolah,” tutur Saidah.
Mereka berharap program itu dapat menjangkau lebih banyak sekolah di masa mendatang. Serta dapat menciptakan generasi yang lebih tangguh dan peduli saat ada bencana alam. Kemudian mencetak generasi muda yang memiliki empati dalam membantu sesama saat terjadi bencana. (jpg)
Komentar