OLEH: Ahmad Lidra Lc (Dai/Umrah Provider)
RAMADHAN 1446 H telah memasuki tahap pertengahan. Ibarat Liga Champions, kita sudah berada di babak perempat final, di mana setiap momentum sangat berharga untuk mencapai kemenangan. Begitu pula dalam perjalanan spiritual Ramadhan ini, kita perlu mengevaluasi dan meningkatkan ibadah kita. Jika target khatam Alquran masih jauh dari harapan, inilah saatnya mempercepat langkah dan memanfaatkan sisa hari-hari penuh berkah.
Namun, ada kisah unik dari belahan dunia lain, tepatnya di tanah Kangguru, Australia. Ramadhan di Sydney memiliki nuansa berbeda dibandingkan dengan di Indonesia. Di tengah kesibukan dan ritme kerja yang tetap berlangsung, umat Muslim di Sydney tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa.
Waktu Subuh di Sydney selama bulan Maret jatuh sekitar pukul 05.30 pagi, sementara waktu berbuka baru tiba pada pukul 19.28 malam. Dengan durasi puasa yang cukup panjang, para Muslim di sana harus memiliki ketahanan dan tekad yang kuat.
Masjid dan Surau, Simbol Keberagaman Umat Muslim di Sydney
Sydney memiliki beberapa masjid yang menjadi pusat aktivitas keagamaan komunitas Muslim, seperti Masjid Bankstown, Masjid Lakemba, Masjid Ashabul Kahfi, Masjid Iqro, dan Masjid CIDE. Namun, di antara banyaknya tempat ibadah, terdapat satu surau yang memiliki keunikan tersendiri, yaitu Surau Sydney, yang didirikan oleh komunitas Urang Minang yang telah menetap di Australia.
Keberadaan Surau Sydney bukan sekadar tempat beribadah, tetapi juga menjadi pusat silaturahmi dan pendidikan bagi komunitas Minang di perantauan. Para tetua Minang berharap surau ini dapat menjadi wadah berkumpul bagi generasi muda, memperkuat identitas mereka sebagai Muslim sekaligus mempertahankan nilai-nilai budaya Minang.
Nuansa Pasar
Pabukoan di Sydney
Jika di Indonesia ada tradisi pasar pabukoan, di Sydney terdapat Lakemba Nights, sebuah pasar malam Ramadhan yang digelar di daerah mayoritas Muslim, Lakemba. Pasar ini menjadi pusat kuliner dengan berbagai makanan khas dari beragam negara seperti Pakistan, Lebanon, Indonesia, dan Bangladesh. Suasananya begitu meriah, mengobati kerinduan akan kampung halaman bagi para perantau.
Rangkaian Agenda Ramadhan
di Surau Sydney
Sejak Subuh, Surau Sydney telah dipenuhi aktivitas ibadah. Setelah melaksanakan shalat Subuh, jamaah bersama-sama membaca Alquran dalam sesi tadarus. Kemudian, pagi harinya diisi dengan kuliah Dhuha, menambah ilmu dan motivasi dalam menjalani hari-hari Ramadhan.
Menjelang sore, ada kajian online via Zoom, memudahkan jamaah yang masih bekerja untuk tetap mendapatkan siraman rohani sebelum berbuka puasa. Setelah berbuka, shalat tarawih dilaksanakan dengan khidmat, dilanjutkan dengan kajian malam yang membahas berbagai tema keislaman.
Hari Ahad menjadi waktu spesial bagi komunitas muda Surau Sydney. Mereka mengikuti Surau Connect, sebuah wadah bagi anak-anak muda Muslim yang lahir dan besar di Australia. Acara ini mengusung konsep buka puasa bersama dan kajian yang disampaikan dalam bahasa Inggris, sehingga lebih mudah dipahami oleh generasi muda yang tumbuh dalam budaya Barat.
Kebersamaan
dalam Ibadah
Salah satu keistimewaan Surau Sydney adalah keterlibatan generasi muda dalam menghidupkan Ramadhan. Para imam tarawih tidak hanya berasal dari para ustadz senior, tetapi juga dari anak-anak muda Minang generasi kedua yang lahir di Australia. Beberapa di antara mereka bahkan telah menghafal 20 juz Alquran, menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam tetap terjaga meski berada jauh dari tanah air.
Presiden Surau Sydney, Novri Latif, menyampaikan bahwa tahun ini Surau Sydney mendatangkan dua ustadz dari Padang, Indonesia, yaitu Ustadz Azka Ummah dan Ustadz Ahmad Lidra. Kehadiran mereka diharapkan semakin menyemarakkan suasana Ramadhan dan meningkatkan partisipasi jamaah dalam berbagai kegiatan.
Senada dengan itu, Ketua Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Sydney, Yousfi Latif, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme jamaah dalam mengikuti shalat tarawih, kajian Dhuha, serta berbagai aktivitas lainnya. “Nuansa Ramadhan di kampuang dapat kami rasakan walau kami berada jauh dari kampuang,” ujarnya penuh haru.
Berbuka Puasa Bersama dan
Lomba Alquran
Sebagai bentuk kebersamaan, Surau Sydney juga mengadakan agenda berbuka puasa bersama setiap akhir pekan pada hari Sabtu dan Ahad. Acara ini terbuka untuk seluruh umat Muslim di sekitar Sydney, menjadi ajang mempererat ukhuwah Islamiyah.
Puncak kemeriahan Ramadhan di Surau Sydney akan terjadi pada tanggal 22 Ramadhan, dengan diadakannya lomba membaca Al-Qur’an bagi jamaah. Berbagai hadiah menarik telah disiapkan, mulai dari tumbler, jilbab, peci, hingga kaos Surau Sydney, sebagai bentuk apresiasi bagi para peserta yang ikut berpartisipasi.
Menjalani Ramadhan dengan Keteguhan Hati
Di tanah perantauan, berpuasa bukanlah perkara mudah. Dengan jadwal kerja yang tetap berjalan dan durasi puasa yang panjang, umat Muslim di Sydney harus memiliki keteguhan hati. Namun, semangat dan kebersamaan yang terjalin di Surau Sydney menjadi energi yang menguatkan.
Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita di bulan yang penuh berkah ini, dan semoga Ramadhan di perantauan tetap membawa keberkahan serta mempererat persaudaraan sesama Muslim. (*)