“Tentu saja Presiden Prabowo membutuhkan konsistensi laju pembangunan, trayektori kemajuan multisektoral, dan penguatan fondasi ekonomi dalam rangka meraih target pertumbuhan 8 persen. Pak Jokowi adalah sosok yang tepat dan handal untuk menjadi semacam ‘penasihat agung’ bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Boni menambahkan, bahwa dalam temuan survei LPI bulan Februari, terbukti masyarakat meyakini pemerintah solid dan peran Wapres Gibran Rakabuming Raka sangat strategis untuk membantu kinerja Presiden Prabowo.
“LPI menilai, temuan survei Maret 2025 merupakan peluang penguatan yang positif bagi pemerintah jika temuan ini bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dengan menjadi “penasihat agung”, potensi Pak Jokowi bisa dipergunakan untuk membantu akselerasi dan penguatan kinerja pemerintah saat ini,” katanya.
Selain Jokowi, ada tokoh lain yang dinilai cocok seperti Wiranto 4,41 persen; KH Said Aqil Siradj 4,32 persen; KH Ma’ruf Amin 3,37 persen; Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebanyak 3,27 persen; Luhut Binsar Pandjaitan 2,55 persen; responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 2,03 persen.
Survei ini dilakukan pada 1-7 Maret 2025 di 25 provinsi di Indonesia. Metode survei yang digunakan adalah face to face interview dan online interview. Sedangkan jumlah responden sebanyak 1200 responden dengan pengambilan sample menggunakan multistage sampling (kombinasi dari simple random sampling dan cluster sampling). Error sampling dalam survei ini ± 2,83 persen pada interval kepercayaan 95 persen. (*)













