Ia menyebut, efisiensi sebenarnya bukan pengurangan tapi realokasi, dan itu dibicarakan saat retret seluruh kepala daerah di Akmil Magelang. Dana efisiensi itu dialihkan untuk pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya.
Bupati berusia 35 tahun ini, tidak menampik efisiensi anggaran akan berdampak pada program-program yang dia usung bersama Wakil Bupati Leliarni. “Pasti berpengaruh dengan adanya efisiensi anggaran. Tapi, yang pasti, kita harus cari jalan supaya tidak berpengaruh negatif,” kata dia.
Untuk menyiasati kebijakan itu, pihaknya mau tidak mau harus berani membuat terobasan dan menggeser sejumlah program yang dinilai tidak terlalu mendesak untuk bisa dilaksanakan.
“Yang jelas, saya tidak akan mengganti mobil dinas. Saya manfaatkan dan pakai mobil yang sudah ada. Memang ada yang bunyi-bunyi dikit, tapi masih bisa saya pakai,” sebut bupati yang biasa disapa Caca ini.
Hal serupa juga dilakukan untuk perjalanan luar dinas pegawai yang selama ini memakan banyak anggaran. “Khusus untuk perjalanan dinas jangan dulu. Jika betul-betul urgen, harus menghadap saya langsung untuk izinnya,” tegas bupati lulusan S2 Columbia Universty ini.
Yang terpenting, kata dia, program-program prioritas harus tetap dimasukkan, seperti pendidikan, kesehatan, kemiskinan, pertanian, pariwisata, dan ketahanan pangan. “Ini yang prioritas harus tetap jalan. Salah satunya, persoalan rumah sakit masih kekurangan dokter spesialis. DI RSUD Sungai Dareh, dokter spesialis hanya dua. Sehingga banyak pasien akhirnya lari ke Muaro Bungo, karena harus masuk daftar tunggu hingga dua hari,” ulasnya.
Begitu pula dengan sektor pendidikan. Annisa mengakui, jika masih banyak bangunan sekolah di Dharmasraya yang kurang layak. Fasilitas tidak memadai. “Saya ingin melakukan perbaikan untuk pendidikan dan sekolah. Selain itu, saya ingin ada insentif untuk siswa-siswa yang berhasil menjadi juara dalam olimpiade,” kata Annisa yang pernah menjadi Ketua Asosiasi Mahasiswa Hukum Asia (ALSA) Chapter UI ini.
Di sisi lain, politisi Partai Gerindra ini menyebut, untuk tahap awal ia akan fokus dengan potensi yang dimiliki Dharmasraya, yakni perkebunan dan pertanian yang akan bisa menopang ketahanan pangan.
“Dengan efisiensi ini, Dharmasraya harus bisa memetakan mana yang menjadi fokus untuk pembangunan dan menopang ketahanan pangan. Termasuk dengan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), saya harus bisa melibatkan pangan lokal nanti dan BUMD tambang,” ulasnya.
Bupati juga berharap seluruh ASN dan jajarannya tetap semangat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, meskipun menghadapi tantangan efisiensi anggaran. ’’Ini bukan alasan untuk mengurangi semangat dalam melayani. Justru ini tantangan agar kita bekerja lebih inovatif dan solutif,” tegasnya.
Selain itu, Annisa juga berharap dukungan dari media massa untuk tetap bisa menyampaikan pesan-pesan untuk masyarakat terkait pembangunan Dharmasraya. “Saya berharap dukungan dari kawan-kawan wartawan semua. Saya ingin terjalin koordinasi dan komunikasi publik yang baik dengan wartawan, sehingga apa yang saya kerjakan bisa berjalan baik dan tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” pungkasnya.
Terkahir, Annisa berharap dengan menerapkan komunikasi yang baik, transparan dalam penyusunan anggaran, analisis kebutuhan yang matang, serta budaya kerja yang mengutamakan efisiensi dan profesionalisme, pemerintahan daerah Dharmasraya dapat menjalankan fungsi anggarannya dengan lebih baik. (ren)
















