Kepemimpinan seorang pemimpin akhir-akhir ini diuji dengan efesiensi anggaran yang ketat secara imperatif. Keadaan ini sama dengan manusia yang diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan, akhirnya pemimpin harus taat dan wajib perketat ikat pinggang menahan hawa nafsu kekuasaan.
Sikap Kita mengikuti kewajiban kaedah-kaedah nilai di bulan puasa Ramadhan ini mengekang semua. Namun dimensi hasil nanti membuat manusia itu sempurna sebagai kalifah dipermukaan bumi, kemubaziran kepemimpinan tidak akan terjadi di tengah ummat.
Dalam catatan penulis mendengarkan ceramah tadi malam di Masjid Muhajirin menerangkan tentang kepemimpinan dalam agama Islam yang perlu diketahui ummat dan dipahami secara stumul.
Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. Sedangkan kata yang terkait dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada delapan istilah, yaitu; Imam, amir dalam Surat al-Baqarah 124. Khalifah pada al-Baqarah: 30. Malik, al-Fatihah : 4, Wali pada al-A’raf : 3. ‘Amir dan Ra’in, Sultan, Rais, dan Ulil ‘amri.
Dalam Alquran dan Sunnah bahwa pemimpin itu harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, kepentingan bersama, menegakkan keadilan, melaksanakan syariat, berjuang menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah, sebagaimana Firman Allah SWT.
Komentar