OLEH: Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH (Guru Besar UIN IB Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar)
TAFSIR Qs Al-Hujurat ayat 11, Allah SWT mengingatkan kaum Mukminin untuk tidak saling mengolok-olok, karena bisa jadi mereka yang diolok-olokkan lebih mulia dan terhormat di sisi Allah SWT dari merek yang mengolok-olokkan. Hal ini juga berlaku di kalangan wanita, di mana sekelompok wanita dilarang mengolok-olok wanita lain, karena yang diolok-olokkan mungkin lebih terhormat dan lebih baik di mata Allah SWT dibanding wanita yang mengolok-olokkan.
Seorang hamba Allah SWT dilarang memastikan kebaikan atau keburukan seseorang hanya berdasarkan amal perbuatannya. Ada kemungkinan seseorang tampak beramal baik, tetapi di dalam hatinya Allah SWT melihat terdapat sifat tercela.
Sebaliknya, mungkin ada seseorang yang tampak melakukan perbuatan buruk, tetapi dalam hatinya dipenuhi penyesalan yang mendorongnya untuk bertobat. Oleh karena itu, amal perbuatan yang terlihat hanyalah tanda-tanda yang dapat menimbulkan sangkaan, tetapi belum bisa dianggap meyakinkan.
“Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang kepada rupamu dan harta kekayaanmu, akan tetapi la memandang kepada hatimu dan perbuatanmu.” (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)
Allah juga SWT melarang memanggil seseorang dengan panggilan yang buruk, seperti menyebut seseorang yang sudah beriman dengan sebutan seperti “hai fasik” atau “hai kafir.”, dan panggilan buruk lainnya.
Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnu ‘Abbas dalam menafsirkan ayat ini, menerangkan bahwa ada seorang laki-laki yang pernah di masa mudanya mengerjakan suatu perbuatan yang buruk, lalu ia bertobat dari dosanya, maka Allah SWT melarang siapa saja yang menyebut-nyebut lagi keburukannya di masa yang lalu, karena hal itu dapat membangkitkan perasaan yang tidak baik. Itu sebabnya Allah SWT melarang memanggil dengan panggilan dan gelar yang buruk.
Panggilan yang buruk dilarang diucapkan kepada seseorang yang telah beriman, karena gelar-gelar tersebut mengingatkan kepada kedurhakaan yang telah berlalu, dan sudah tidak pantas lagi disebutkan.
Barang siapa yang tidak bertobat, bahkan terus memanggil dengan gelar-gelar yang buruk itu, maka mereka dicap oleh Allah SWT sebagai orang-orang yang zalim terhadap diri sendiri dan pasti akan menerima konsekuensinya berupa azab dari Allah SWT pada hari kiamat.
Komentar