PARIAMAN, METRO–Bejat. Seorang kakek yang berusia 72 tahun kedapatan menyodomi anak tuna wicara di Kampung Jawi-Jawi, Korong Duku, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padangpariaman. Penangkapan terhadap kakek predator anak itu sempat viral di media sosial.
Parahnya, kakek itu yang diketahui berinisial RM itu ternyata residivis kasus pencabulan yang pernah dipenjara beberapa tahun lalu. Saat diamankan warga, pelaku RM juga sempat diamuk massa yang merasa geram dengan ulah pelaku yang dinilai sangatlah biadab.
Beruntung, Tim Opsnal Satreskrim Polres Pariaman yang mendapatkan laporan adanya penangkapan itu, langsung mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku dari kepungan massa yang akan menghakinya. Kini, pelaku sudah berada di Mapolres Pariaman untuk menjalani proses hukum.
Kasat Reskrim Polres Pariaman Iptu Rinto Alwi, membenarkan kejadian yang sempat viral di media sosial tersebut. Menurutnya, pelaku sudah diamankan oleh pihaknya, terduga ini diamankan setelah hampir diamuk oleh masyarakat setempat karena perbuatannya.
“Saat ini perkara tersebut masih dalam proses pendalaman. Pelaku kami amankan setelah ditangkap warga pada Rabu siang (26/2). Kami masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mengungkap dugaan adanya korban lain ,” kata Iptu Rinto, Kamis (27/2).
Dijelaskan Iptu Rinto, pelaku merupakan residivis kasus pencabulan, kesehariannya bekerja serabutan. Dalam kasus ini, pelaku tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban, namun tinggal di kawasan yang sama.
“Pelaku melancarkan aksinya pada korban di sebuah pondok. Saat sedang beraksi, pelaku tertangkap basah oleh masyarakat setempat dan langsung diamankan. Pelaku juga Sempat akan diamuk massa, beruntung bisa kami amankan,” tutur Iptu Rinto.
Iptu Rinto menuturkan, pelaku RM akan dijerat dengan pasal 82 ayat 1 Undang-undang Pelrindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun kurungan penjara. “Terhadap korban juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk divisum,” tegas dia.
Salah seorang saksi mata, Habib (14) mengatakan, diketahuinya aksi sodomi oleh sang kakek, berawal ketika ia bersama teman-temannya bermain meriam bambu di areal perkebunan sawit pada pukul 11.30 WIB. Namun, ketika bahan bakar untuk meriam habis, ia pun berniat pulang untuk menjemput minyak.
Komentar