Yatno menduga, bahwa kondisi air tersebut merupakan dampak dari maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang berada di hulu sungai. Ia menaksir terdapat 40 set mesin Dompeng pada hulu sungai tersebut. Sehingga air sungai tersebut tidak lagi ramah terhadap lahan pertanian.
“Kondisi tersebut, sebenarnya juga sudah beberapa kali kami rundingkan bersama kelompok tani lainnya untuk mencari solusi. Tapi sampai sekarang masih saja buntu,” ucapnya.
Maka dari itu, Yatno berharap agar pihak-pihak berwenang, aparat penegak hukum yang ada di Dharmasraya agar dapat membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan ini.
“Kan gak mungkin kalau kita laporkan aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin ke Dinas Pertanian,” tutupnya. (cr1)
















