DHARMASRAYA, METRO–Ditengah gaung Ketahanan Pangan yang melatah dari pusat sampai ke daerah, ratusan petani di Kenagarian Sikabau dan Kenagarian Tebing Tinggi terancam gagal panen akibat buruknya kualitas air yang menjadi suplai utama lahan pertanian mereka, Senin (24/2).
Disampaikan salah seorang petani di Jorong Bukit Mindawa, Kenagarian Sikabau, Yatno, bahwa kondisi tersebut telah mereka alami beberapa bulan belakangan. Dan kondisi itu memberikan dampak buruk terhadap hasil pertanian mereka.
“Sebelumnya, atau dalam keadaan normal, untuk satu hektar lahan kami bisa mendapatkan 60 karung gabah paling rendah, dan jarang sekali yang berada di bawah angka tersebut,” sebutnya.
Namun sekarang, dijelaskannya, dalam kondisi beberapa bulan ini, ia dan kawan-kawan, dalam satu hektar lahan hanya bisa panen gabah 20-30 karung gabah saja, dan itu mengalami penurunan yang jauh sekali dalam kondisi normal.
“Kondisi air tersebut, sangat berpengaruh pada hasil pane. Soalnya, air yang mengaliri sawah kami sekarang ini sudah bercampur lumpur dan berbagai bahan material lainnya, seperti solar, oli, dan lain sebagainya, Bang,” ungkapnya.
Komentar