PASANGAN Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota terpilih, Safni Sikumbang dan Ahlul Badrito Resha, resmi dilantik Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Kamis (20/2) di Istana Negara. Pelantikan ini menandai dimulainya kepemimpinan baru di Lima Puluh Kota untuk periode 2025-2030, dengan visi besar mewujudkan Kabupaten Lima Puluh Kota yang maju, sejahtera dan bermartabat dengan semangat saiyo sakato menuju Lima Puluh Kota bangkit, menang, dan berkelanjutan.
Bupati Safni Sikumbang dan Wakil Bupati Ahlul Badrito Resha didampingi Ny Asra Yanti Safni dan Ny Melinda Purnama Sari Rito bersama Ketua DPRD Doni Ikhlas melaksanakan prosesi kirab para kepala daerah dari kawasan Monas hingga ke lokasi pelantikan bersama kepala daerah lainnya se-Indonesia. Sebanyak 961 kepala daerah, terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 363 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota akan dilantik dalam satu rangkaian prosesi.
Pelantikan dilakukan pukul 10.00 WIB, Safni Sikumbang dan Ahlul Badrito Resha pun hadir dengan mengenakan Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB) berwarna putih. Rangkaian acara pelantikan diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Setelah itu, Pembacaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-221 Tahun 2025 dan Nomor 100.2.1.3-1719 Tahun 2025 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada Kabupaten dan Kota Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 Masa Jabatan 2025-2030.
Prosesi dilanjutkan dengan pengucapan Sumpah Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Bupati dan Wakil Bupati dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto, berjanji untuk menjalankan tugas dan tanggung Jawab dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara.
Safni Sikumbang merupakan sosok yang tidak asing bagi masyarakat Lima Puluh Kota. Sebelumnya, ia sukses berkarir sebagai pengusaha di Provinsi Riau sekaligus pembina ikatan perantau Sumatera Barat, IKMR (Ikatan Keluarga Minang Riau) dan Lima Puluh Kota, Gonjong Limo. Safni Sikumbang lahir di Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, pada 14 Mei 1974. Sosok yang dikenal dekat dengan masyarakat itu memiliki visi progresif dalam membangun Lima Puluh Kora, terutama dalam pemberdayaan masyarakat, tata kelola pemerintahan, sumber daya, ekonomi kerakyatan, infrastruktur, dan lingkungan.
