JAKARTA, METRO–Pemerintah melalui Unstruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 memerintahkan seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) untuk melakukan efisiensi anggaran dengan target mencapai Rp 306,69 triliun.
Ditargetkan proses efisiensi anggaran tersebut sudah bisa disetorkan oleh masing-masing menteri dan pimpinan lembaga kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Jumat (21/2) mendatang.
Namun, di tengah proses efisiensi anggaran itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (TNI AL) Laksamana Muhammad Ali menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan kajian soal pengadaan kapal induk untuk meningkatkan operasi militer selain perang atau nonperang (OMSP).
“Kayaknya kita butuh kapal induk untuk operasi militer nonperang,” kata Ali kepada wartawan di Markas Besar TNI AL, Jakarta Timur, pada awal Februari ini.
Tak hanya kapal induk, ia pun mengatakan telah mengusulkan pengadaan sejumlah alutsista kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan). Termasuk dua kapal patroli lepas pantai kelas fregat dari Italia.
“Kami berencana mendatangkan berbagai alutsista dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Selain itu, Muhammad Ali juga mengatakan bahwa dua kapal kelas fregat produksi dalam negeri sudah disiapkan untuk memperkuat posisi TNI AL. Sejumlah alutsista bahkan akan diterima TNI AL berasal dari hibah beberapa negara, seperti Turki dan Jepang.
Ia menyebut, dari Turki pihaknya akan menerima sejumlah kapal cepat rudal (KCR). Sedangkan dari Jepang, sebanyak dua buah kapal patroli yang rencananya akan memperkuat pertahanan di Pangkalan Angkatan Laut di Kota Balikpapa, Provinsi Kalimantan Timur.
















