Di tengah tantangan yang semakin kompleks, perwira tinggi bintang tiga TNI AU itu menyatakan bahwa seluruh satuan operasional Angkatan Udara harus mampu beradaptasi, berinovasi, dan merespons setiap ancaman dengan langkah cepat dan tepat.
Karena itu, instansinya harus memastikan seluruh satuan operasional selalu dalam keadaan siap tempur. Apalagi bila merujuk pada tanggung jawab menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia yang sangat luas. Menurut Andyawan, jumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) bukan satu-satunya tolok ukur.
Dia menilai ada hal lain yang tidak kalah penting. Termasuk diantaranya kemampuan dan kesiapan tempur setiap satuan operasional tersebut. Lewat lomba antar satuan operasional, Andyawan bersama pejabat teras Angkatan Udara melakukan penilaian secara komprehensif. Proses itu berlangsung selama sembilan bulan.
“Komitmen ini semakin ditegaskan dalam rapat evaluasi yang menjadi wujud keseriusan TNI AU dalam memperkuat kapabilitas tempur secara progresif dan berkelanjutan,” imbuhnya. (jpg)

















