Dikatakan AKP Idris, saat berbincang-bincang dengan korban, pelaku memang merasa tersinggung dengan perkataan korban. Pasalnya, korban sempat dituduh maling oleh korban, padahal ia datang ke sana untuk mencari pekerjaan.
“ Kemudian, besok harinya si pelaku kembali lagi ke warung si korban. Pelaku kembali bercerita dengan korban hingga laur malam. Karena melihat situasi dan kondisi di warung korban sepi jadi dia melancarkan aksinya untuk melakukan pencurian,” sambungnya.
AKP Idris juga mengatakan bahwa pelaku melakukan pencurian dengan cara menganiaya korban menggunakan benda tumpul. Pelaku R memukulkan balok kayu yang sudah diperiapkannya kepada korban sehingga membuat koban terkapar tak berdaya.
“Selain melakukan penganiayaan, pelaku juga mengambil sepeda motor, handphone, uang kurang lebih 150 ribu dan beberapa slof rokok dengan berbagai jenis. Pelaku selanjutnya kabu ke Provinsi Riau,” tutup dia.
Sebelumnya, Nasib malang dialami oleh pria yang sudah lanjut usia (lansia) di Koto Bawah, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam. Pasalnya, ia ditemukan dengan kondisi tak sadarkan diri akibat dianiaya oleh komplotan perampok.
Saat ditemukan, korban yang bernama Erman (73) mengalami luka parah dan terkapar bersimbah darah di dalam warung yang berada di tepi Jalan Bukittinggi-Payakumbuh dekat Jembatan Lundang tersebut. Melihat kondisi seperti itu, warga langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Mirisnya, komplotan perampok yang memasuki warungnya itu, tidak hanya melukai korban. Mereka juga menjarah isi warung korban. Pascakejadian, Polisi yang mendapat laporan adanya aksi perampokan, langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Selain itu, warung korban juga sudah dipasangi garis polisi. (pry)

















