AGAM,METRO–Sempat buron beberapa hari, pelaku perampokan yang menjarah dan menganiaya pria lanjut usia (lansia) pemilik warung di kawasan Lundang, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, akhirnya berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Bukittinggi.
Pelaku diketahui berinisial R (40) berasal dari Kota Sawahlunto dan berada di Agam untuk mencari pekerjsaan. Aksi keji itu dilakukan R yang tak memiliki pekerjaan alias menganggur dipicu desakan ekonomi sekaligus merasa sakit hati dengan ucapan korban kepada pelaku.
Pasalnya, sebelum melakukan perampokan yang membuat korban luka parah, pelaku sempat singgah ke warung korban untuk meminum kopi. Keesokan harinya, tepatnya pada Minggu (2/2), pelaku berpura-pura belanja di warung korban dan menganiaya korban menggunakan kayu balok.
Setelah korban bernama Erman (73) terkapar tak berdaya bersimbah darah, pelaku pun dengan leluasa menjarah barang dagangan korban, uang tunai, hingga membawa kabur sepeda motor korban. Namun, pada Rabu (5/2), pelaku ditangkap Polisi di salah satu masjid di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Idris Bakara membenarkan pihaknya sudah menangkap pelaku yang melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap pria lansia di Lundang, Kecamatan Ampek Angkek. Ditangkapnya pelaku setelah pihaknya melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.
“Jadi, setelah korban ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di warungnya, kami langsung melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan dari saksi-saksi. Berkat kerja keras tim gabungan, kami mendapatkan informasi pelaku bersembunyi di salah satu masjid di Kampar, Riau. Saat itu juga kami bergerak ke sana dan menangkap pelaku tanpa perlawanan,” kata AKP Idris kepada wartawan.
Dijelaskan AKP Idris, berdasarkan keterangan pelaku, ia melakukan pencurian atas dasar untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, aksi perampokan itu berawal saat sehari sebelum kejadian, pelaku datang ke warung korban untuk duduk bercerita sambil minum kopi.
“Pelaku ini katanya berasal dari Sawahlunto, dia berusaha untuk mencari pekerjaan tapi belum ada, sementara statusnya masih pengangguran, namun beberapa kali lewat dan pernah singgah di warung si korban,” jelas AKP Idris.
Komentar