“Selanjutnya, saksi atau rekan korban mengajak untuk membeli kopi. Namun, korban bernama Zamzami menyampaikan agar saksi pergi duluan dan dirinya akan menyusul. Setelah itu saksi pergi ke kedai kopi yang ternyata sudah tutup dan memilih kembali ke truknya,” ujar Kompol Sosmedya.
Saat itulah, kata Kompol Sosmedya, saksi melihat ada seorang yang tergeletak di jalan jalur antrian di antara dua truk. Saksi kaget kalau temannya bernama Zamzami tergeletak dengan kondisi meninggal dunia.
“Selanjutnya, jajaran Polsek Lubuk Kilangan dan Unit Identifikasi datang ke lokasi penemuan mayat. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Unit Identifikasi, untuk sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” tegas dia.
Kompol Sosmedya mengungkapkan, sekira pukul 04.20 WIB jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara guna dilakukan pemeriksaan medis untuk dapat dilakukan visum. Namun, pihak keluarga korban atau kakak korban bernama Zulkifli (55) yang juga seorang sopir menolak untuk dilakukan visum dalam maupun luar dengan membuat surat pernyataan.
“Karena menurut pihak keluarga, korban meninggal dalam keadaan wajar. Korban memang mempunyai riwayat penyakit asam lambung dan jantung. Hal ini dikuatkan dengan keterangan istri korban yang berada di Kuantan Singingi, Riau, saat dihubungi salah satu saksi lewat telepon,” ulas Kompol Sosmedya.
Berdasarkan pengakuan istri korban, kata Kompol Sosmedya, korban korban mempunyai riwayat penyakit jantung dan asam lambung. Korban juga rutin meminum obat dari resep dokter.
“Juga ditemukan obat-obatan di dalam mobil truk yang dikendarai korban. Untuk jenazah korban akan dibawa ke Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Rencananya dikebumikan di sana,” pungkasnya. (brm)
Komentar