“Mari kita menjadi aktor perubahan yang membawa pesan cinta dan kepedulian terhadap lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. Dengan kerja sama yang erat, dia yakin umat manusia dapat menciptakan dunia yang lebih damai, harmonis, dan Lestari.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama Arsad Hidayat menyebut, dunia sedang menghadapi dua tantangan besar. Yakni dehumanisasi dan perubahan iklim. Yang lebih mengkhawatirkan, ada kelompok yang memakai bahasa agama untuk menjustifikasi hal itu.
Karena itu, dia mengingatkan semua pihak, terutama tokoh agama, untuk ikut memperbaiki keadaan. Disebutkan, agama dan tokoh agama memiliki peranan sangat penting dan strategis dalam membentuk pengetahuan dan pemahaman masyarakat.
“Tokoh agama, dengan bahasa agama yang dimilikinya, diyakini dapat memengaruhi publik dan berdampak signifikan bagi perubahan yang diharapkan,” kata Arsad.
Dalam Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 beberapa waktu laku, para tokoh agama bersepakat dan mendeklarasikan dua isu utama. Yaitu melawan dehumanisasi atau penurunan nilai-nilai kemanusiaan, dan memperkuat upaya pelestarian lingkungan. Ia berharap, masing-masing pihak bisa mengimplementasikannya dalam beragam bentuk, sesuai ruang aktivitas dan profesi.
Misalnya, Kepala Kankemenag menginisiasi komitmen jajarannya untuk merekatkan kerukunan dan melestarikan lingkungan; kepala madrasah membuat budaya bersih-bersih dan tanam pohon; pemimpin pondok mendorong asatidz dan santri untuk memperkaya kajian ayat-ayat lingkungan; dan lainnya. “Mudah-mudahan ini menjadi spirit kita semua sehingga apa yang menjadi harapan Deklarasi Istiqlal bisa teramplifikasi secara luas,” ucapnya. (jpg)
Komentar