Langkah itu dilakukan oleh TNI melalui pendidikan, pelatihan, maupun penugasan khusus. Namun demikian, masih kata Hariyanti, perkembangan teknologi yang pesat memerlukan kolaborasi antara TNI dengan talenta-talenta terbaik bangsa.
“Termasuk dari kalangan sipil yang memiliki kompetensi teknis mumpuni di bidang ini,” imbuhnya.
Perwira tinggi bintang dua TNI AD itu menyampaikan bahwa rekrutmen masyarakat sipil untuk menjadi prajurit siber diharapkan dapat mempercepat penguatan pertahanan siber TNI. Sehingga mereka bisa bekerja lebih profesional, responsif, dan adaptif.
“Mengingat perang siber bukan hanya tentang pertahanan militer, tetapi juga melibatkan aspek teknologi tinggi yang terus berkembang,” kata dia. (jpg)