“Relasi Imtaq dan Iptek menjadi elemen fundamental dalam membangun spiritualitas individu dan peradaban manusia,” kata Ilham Akbar Habibie.
Relasi Imtaq dan Iptek terimplementasikan dalam perintah peristiwa Isra dan Mikraj. Seperti, ibadah salat lima waktu yang dijalankan setiap hari sebagai estafet aktivitas jasmani dan rohani. “Salat melahirkan secercah energi Ilahi yang berdampak signifikan terhadap diri sendiri, masyarakat, dan peradaban,” sambung Ilham Akbar Habibie.
Ilham Akbar Habibie menceritakan pengalaman seseorang dalam menjalankan ibadah salat bersifat unik. Meskipun gerakan dan bacaan salat seragam, pemaknaan setiap individu terhadap ibadah ini berbeda-beda.
Hal itu dipengaruhi oleh latar belakang, pemahaman, dan tujuan yang dimiliki masing-masing orang. “Ada yang memandang shalat sebagai kewajiban semata untuk menghindari neraka, sementara yang lain melaksanakannya demi membangun citra diri,” kata Ilham Akbar Habibie.
Ilham Akbar Habibie berharap ketika salat dilaksanakan secara baik dan khusyuk tentu memiliki peran penting dalam membangun peradaban sebuah negara di masa akan datang.
“Jika kita ingin menatap optimisme tercapainya Indonesia Emas di tahun 2045, maka lihatlah kualitas shalat generasi muda Indonesia di masa kini. Mari kita semua berbenah diri mempersiapkan generasi mendatang dengan asupan Imtaq dan Iptek,” tegas Ilham Akbar Habibie. (jpg)
Komentar