JAKARTA, METRO–Peringatan Isra Mikraj setiap 27 Rajab merupakan bulan penting bagi umat Muslim. Tanggal tersebut merupakan momentum Nabi Muhammad Saw menjemput perintah salat ke Sidratul Muntaha. Sebulan Rajab merupakan bulan suci Ramadan. Dua bulan ini menjadi momentum suci bagi umat Islam.
Peringatan Isra Mikraj tingkat kenegaraan dilangsung di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, pada Kamis (30/1). Peringatan Isra Mikraj itu dihadiri langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, duta besar, dan pejabat serta ASN Kemenag.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai persiapan menyambut Ramadan. Menurut dia, Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw membawa pesan tentang perintah salat. Peristiwa Isra Mikraj penting dijadikan sebagai pangkalan pendaratan untuk menjemput Ramadan.
“Mari memaknai Isra Mikraj sebagai momentum agar kita bisa lebih dekat dan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Swt. Terlebih sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan Suci Ramadan,” kata Menag Nasaruddin Umar.
Nasaruddin berharap peristiwa Isra Mikraj makin meningkatkan keimanan umat Islam dan menguatkan kedekatan mereka terhadap ajaran agamanya. “Kami meyakini semakin dekat umat itu kepada ajaran agamanya, maka semakin berkualitas bangsa dan anak manusianya,” harap Menag Nasaruddin Umar.
“Dan semakin berjarak antara umat dengan ajarannya, maka di situ patologi sosial akan bermunculan. Mudah-mudahan Isra Mikraj ini akan lebih melengketkan ajaran agama dengan para pemeluknya,” tambahnya.
Isra Mikraj kali ini mendaulat Ilham Akbar Habibie untuk memberikan tausyiyah. Dia mengatakan, secercah pelajaran dan pembuktian kekuasaan Allah Swt pada peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw yang terimplementasikan pada konsep relasi antara keimanan dan pengetahuan yakni IMTAQ dan Iptek.
Komentar