Kondisi tersebut, lanjut Frega, membuat Indonesia harus terus berusaha memperkuat Angkatan Laut. Salah satunya melalui kerja sama pengadaan kapal selam. Sebagaimana diketahui, setelah kehilangan KRI Nanggala-402 pada 2021 lalu, TNI AL hanya memiliki empat kapal selam. Yakni KRI Cakra-402, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405. Mereka butuh delapan kapal selam baru untuk memenuhi target 12 kapal selam.
“Dalam pembicaraan Pak Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Pak Sebastian Lecornu Dari Prancis, bahwa sebagai negara kepulauan tentunya kita juga ingin mengembangkan kemampuan Angkatan Laut,” imbuhnya.
Sebagai salah satu wujud kerja sama yang baik antara Indonesia dengan Prancis, tidak kurang dari empat kapal perang milik Prancis kini tengah sandar di Indonesia. Termasuk salah satunya kapal induk Charles De Gaulle. Kapal induk bertenaga nuklir itu tengah sandar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menhan Sjafrie berniat mengunjungi salah satu dari empat kapal perang tersebut.
“Indonesia maupun Prancis ini menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. Bahkan dalam program ini nantinya juga akan ada kunjungan Pak mMenhan ke salah satu kapal Prancis yang sedang berada di kawasan,” kata Frega. (jpg)
Komentar