JAKARTA, METRO–Angin Monsun Asis menjadi faktor dominan dan utama yang memicu terjadinya hujan di beberapa daerah Indonesia pada akhir Januari 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi situasi tersebut masih akan terjadi sampai awal Februari. Karena itu, mereka meminta masyarakat untuk mewaspadai terjadinya hujan lebat yang disertai petir.
Dalam keterangan resmi yang dikutip pada Rabu (29/1), BMKG menyampaikan beberapa imbauan. “Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir, berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan,” tulis BMKG.
Selain itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang bisa terjadi kapan saja.
“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” jelas BMKG.
Tidak hanya angin Monsun Asia, potensi terjadinya hujan meningkat karena Madden Julian Oscillation (MJO) yang kini berada di fase 3, La Niña yang lemah, serta gelombang atmosfer aktif.
“MJO diprediksi akan mempengaruhi wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Selain itu, gelombang atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan konvektif terpantau di berbagai daerah,” terang BMKG.
Komentar