PAYAKUMBUH, METRO–Warga Kelurahan Padang Tinggi Piliang, Kecamatan Payakumbuh, Barat, Kota Payakumbuh, dikejutkan dengan amukan si jago merah yang melalap bangunan SD Negeri 54 Payakumbuh, tepatnya di belakang Telkom Koto Nan IV Piliang, Rabu (22/1) sekitar pukul 19.00 WIB.
Api yang sudah membesar malam itu sontak membuat warga sekitar kocar kacir untuk membantu menjinakkan api agar tidak menyebar kebangunan lokal lainnya disekolah itu. Beruntung petugas damkar Kota Payakumbuh dengan cepat sampai dilokasi kebakaran.
Akibat amukan si jago merah itu, tujuh ruangan di sekolah itu ludes terbakar. Di antaranya, ruang kelas, ruangan pustaka, ruang guru dan UKS. Akibatnya, puluhan siswa yang ada disekolah itu terpaksa harus belajar melalau sistem dering dirumah.
“Kita mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 19.12 WIB terkait SDN 54 Payakumbuh (Piliang) yang terbakar. Kita turunkan enam unit armada dibantu empat unit armada pemadam dari Kabupaten Limapuluh Kota,” sebut Kasat Pol-PP dan Damkar Kota Payakumbuh melalui Kasiops Damkar, Eci, Rabu (22/1).
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 54 Payakumbuh, Aisyah mengatakan sebanyak tujuh ruangan terbakar yang terdiri hari ruang belajar, ruang guru serta ruang penjaga sekolah.
“Sedangkan yang bersisa hanya tiga ruangan. Adapun ruang terbakar tersebut adalah ruangan kelas sebanyak tiga, ruangan kantor dua dan satu tempat runag penjaga sekolah serta ruang UKS dan serta perpustakaan,” ungkapnya.
Aisyah mengakui, untuk aktifitas belajar mengajar di SD Negeri 54 Payakumbuh satu hari pesca kebakaran diberlakukan dengan sistem daring.
“Kalau hari ini (red, kemarin) daring, besok (red, hari ini) kalau sudah penyedian tempat dan tempat duduk anak, kita akan mulai beraktifitas,” jelasnya.
Dirinya menyebut, saat kejadian kebakaran ia sedang berada di rumhanya. Setelah mendapat informasi sekolah terbakar, ia pun bergegas datang untuk mengeceknya.
“Saya sedang berada dirumah, informasi awalnya saya ditelpon oleh tetangga rumah, bahwa sekolah saya sedang terjadi kebakaran. Setelah mendapatkan informasi tersebut kami bergegas langsung kesekolah, sesampai disekolah api terlihat sudah membesar membakar sekolah,” ucapnya.
Selain ruangan kelas, kata Aisyah sejumlah aset alat ikut terbakar berupa komputer, laptop serta alat lainya biasa gunakan. Seperti satu komputer, empat laptop serta crome book.
“Besoknya kami akan umumkan, kalau sudah siap akan kami langsung belajar. Untuk kelas yang tidak terbakar, 1, 2, dan 3, nanti akan didugakan untuk kelas 5 dan kelas 1 dan 2, sisanya menumpang di kantor Lurah atau MDA terdekat,” tutupnya. (uus)