“Terlebih, komunikasi publik Prabowo yang sering melempar isu dan menariknya kembali, seperti terkait isu pengampunan koruptor, dapat memengaruhi tingkat kepuasan masyarakat,” ucapnya
Sementara itu, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampow menyoroti bahwa popularitas menteri tidak selalu mencerminkan kinerja mereka. Sebagai contoh, Menteri BUMN Erick Thohir lebih dikenal karena isu di dunia sepak bola ketimbang kebijakan BUMN.
“Contohnya, popularitas Menteri BUMN Erick Thohir tinggi bukan karena BUMN, namun, justru karena polemik sepak bola Indonesia Patrick Kluivert dan Shin Taeyong. Terlepas dari hal tersebut, terdapat juga popularitas yang positif, seperti yang diperoleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, karena berani membuat terobosan yang langsung dirasakan oleh publik,” katanya.
Pakar Komunikasi Politik Gun Gun Heryanto menekankan persepsi yang dibangun di masyarakat melalui kepuasan publik harus sejalan dengan konsep functioning government, salah satu indeks penting dalam demokrasi.
Salah satu indikasi bahwa pemerintah sudah berfungsi semestinya adalah terbentuknya RPJMN dan adanya roadmap dari masing-masing kementerian.
“Jangan sampai 100 hari terlalu asik melihat kepuasan publik, namun nilai dasar basis demokrasi seperti functioning government menjadi luput,” tambahnya. (jpg)
Komentar