“Persis bulan ketiga, hari ini saya dilantik tiga bulan yang lalu, 20 Oktober, sekarang 20 Januari, pada bulan ketiga ini saya dapat kehormatan meresmikan gugusan proyek sebesar ini. Yang menghasilkan energi 3,2 gigawatt lebih, kemudian jaringan, gardu-gardu. Ini saya kira cukup membanggakan,” kata Presiden.
Oleh karenanya, Presiden pun mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada semua unsur yang terlibat dan bekerja keras. Presiden juga optimistis dapat memberikan jaringan listrik di dusun-dusun yang belum menggunakan listrik dalam kurun waktu lima tahun pemerintahannya.
Presiden berharap Indonesia tidak perlu lagi melakukan importasi bahan bakar minyak, karena konsekuen dalam transformasi energi fosil ke energi terbarukan. PLTA Jatigede dengan kapasitas 2×55 megawatt (MW) yang memanfaatkan air dari Waduk Jatigede sudah diinisiasi sejak zaman Presiden Soekarno pada 1963 dan dilakukan peletakan batu pertama di era Presiden Jokowi pada 2015.
Sebanyak 37 proyek ketenagalistrikan berupa pembangkit, transmisi, dan gardu induk listrik di delapan belas provinsi yang diresmikan Presiden berada di Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan IKN. (jpg)
Komentar