Puluhan Siswa di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis, Istana Minta BGN Evaluasi

Hasan Nasbi Kepala Komunikasi Kepresidenan

JAKARTA, METRO–Sebanyak 40 siswa dikabarkan kerucunan setelah memakan makan bergizi gratis (MBG) di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah. Mereka mengalami mual dan muntah, usai memakan ayam yang dimarinasi dalam penyajian makan siang bergizi gratis.

Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi memastikan, bakal mendorong Badan Gizi Nasio­nal (BGN) untuk mengevaluasi sekaligus mem­perketat standar operasional prosedur (SOP) da­­lam setiap proses penyajian MBG.

“Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh SPPG di Sukoharjo, 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah,” kata Hasan Nasbi kepada wartawan, Jumat (17/1).

“Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan ke­higienisan makanan bisa terjamin,” sambungnya.

Hasan menyebut, pihak sekolah langsung melaporkan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) saat puluhan siswa keracunan makanan bergizi gratis. Ia juga memastikan, pihak SPPG langsung mengganti dengan menu makanan lain.

“SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain,” ucap Hasan.

Selain itu, Badan Gizi Nasional sudah menge­luar­kan aturan bahwa sampel makanan harus di­simpan selama 2×24 jam. Bahkan, SPPG juga harus bisa mendeteksi apa penyebab puluhan siswa di Sukoharjo keracunan. Menurutnya, saat ini sampel makanan tersebut sedang diperiksa oleh dinas kesehatan setempat.

“SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam. Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” ujar dia.

Kendati demikian, Hasan menyatakan puluhan siswa yang mengalami keracunan makanan itu sudah ditangani puskesmas setempat dan sudah membaik.

“Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik,” pungkasnya. (jpg)

 

Exit mobile version