Tanpa Masuk Kabinet, Megawati Bakal Kerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

BERBINCANG— Presiden RI Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

JAKARTA, METRO–Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah mengaku, dirinya diutus oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk bertemu dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada 17 Oktober 2024 silam.

Dalam pertemuan yang kemudian diwakilkan antara Basarah dan Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani itu, Basarah pun me­nyampaikan salah satu dari delapan amanat yang diti­tipkan Megawati kepadanya untuk disampaikan ke Prabowo.

“Pertama, Ibu Mega mengatakan bahwa PDI Perjuangan tidak menganut paham sistem peme­rintahan presidensial. Se­hingga, kita tidak mengenal istilah oposisi apalagi menggunakan sistem oposisi,” kata Basarah.

Megawati sebagaimana disampaikan Basarah juga mengatakan, dalam filosofi negara Pancasila, esensinya itu adalah gotong royong. “Sehingga PDI Perjuangan akan menjalankan perintah ideologis Pancasila itu untuk menjalankan prinsip gotong royong,” ujarnya.

Dia menyampaikan, PDIP akan bekerja sama dengan Pemerintahan Prabowo Subianto, seba­gaimana pesan Megawati pada 17 Oktober 2024 lalu. Namun, PDIP tidak akan mengirimkan kadernya ma­suk dalam kabinet.

“Bu Mega mengatakan, PDI Perjuangan akan be­ker­ja sama dengan peme­rin­tahan Prabowo Subianto, na­mun tidak mengirimkan ka­der garis miring ang­gota PDI Perjuangan sebagai ang­gota Kabinet Pemerinta­han Pra­bowo,” kata Basarah.

Ketika itu, Basarah mengaku bahwa Megawati juga menyampaikan jika sikap PDI Perjuangan ke pemerintahan Prabowo tidak akan sama saat Pre­siden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa.

“Lalu Ibu menegaskan, posisi politik PDI Perjua­ngan yang demikian itu, tidak sama dengan posisi politik PDI Perjuangan saat berada di luar pemerinta­han Susilo Bambang Yu­dhoyono pada tahun 2004-2014 yang lalu,” ujar Basarah.

Hal itu dilakukan karena Megawati dan Prabowo memiliki hubungan persahabatan yang baik. Keduanya juga pernah berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada tahun 2009.

Karenanya, persahabatan yang panjang dan de­ngan sangat baik antara keduanya hingga hari ini, akan menjadi fondasi sarana komunikasi dan koordinasi Megawati dan Prabowo dalam kapasitas seba­gai sesama tokoh bangsa. (*)

Exit mobile version