JAKARTA, METRO–PPP membutuhkan transformasi untuk mengembalikan kondisi partai itu bisa hadir di parlemen. Kondisi itu sangat disadari oleh Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono. Dia menyerukan seluruh kader PPP bersatu untuk kemajuan partai dan negara Indonesia.
Menurut Mardiono, PPP harus melakukan tranasformasi sebagai upaya adaptif partai dalam merespons perubahan zaman yang makin dinamis.
“Transfromasi ini membutuhkan komitmen untuk berinovasi dan merespons perubahan secara adaptif. Komitmen ini harus dimulai dari diri kita para pengurus seluruh tingkatan,” kata Mardiono dalam pidato politik tasyakuran Harlah 52 PPP di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Mingu (5/1).
Dia menegaskan, transformasi PPP bukan hanya pilihan, tetapi sebuah kebutuhan yang harus dilakukan dengan startegi yang tepat. Sejumlah strategi transformasi telah disiapkan yang di antaranya digitalisasi struktur hingga ke akar rumput, rebranding identitas partai, kaderisasi dengan pelatihan kepimpinan, membangun kemitraan dengan berbagai komunitas.
“Transfromasi ini dilakukan di seluruh elemen PPP mulai pusat sampai ke akar rumput,” kata Mardiono.
Di bagian lain, Mardiono juga berpesan agar seluruh kader memperat silaturahim dan persatuan, baik internal partai maupun dengan elemen bangsa lain.
“Mari kita jadikan perbedaan sebagai kekuatan bukan pemisah dan bersama-sama bergandeng tangan untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera, menuju negara baldatun tayyibatun wa rabbun ghofur,” ajak Mardiono.
Tasyakauran Harlah ke-52 PPP dihadiri sejumlah elite PPP di antaranya Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil, Ketua Majleis Kehormatan KH Zarkasih Noor, Ketua Majlis Pertimbangan M Romahurmuziy, Wakil Ketua Majelis Syariah KH Muhyidin Ishaq, Ketua Majelis Pertimbangan Romahurmuziy.
Selain itu, sejumlah Waketum PPP hadir seperti Rusli Effendi, Ermalena, serta Sekjen PPP Arwani Thomafi. Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua dan Pengurus DPW PPP DKI Jakarta. (jpg)
Komentar