JAKARTA, METRO–Bank Nagari terus menambah daftar prestasi menjelang penutup tahun 2024. Kali ini yang terbaru, Bank Nagari meraih penghargaan dalam acara Diseminasi Financial Integrity Rating (FIR) on Money Laundering and Terrorism Financing atau FIR on ML/TF 2024.
Acara dan penyerahan penghargaan diselenggarakan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Auditorium Yunus Husein Gedung PPATK, Jakarta.
Penghargaan yakni, FIR 2024 Terbaik (Ranking 1) Kategori PJK (Penyedia Jasa Keuangan) dan KBMI (Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti). Dalam penilaian, bank kebanggaan Sumbar ini memperoleh nilai 9,47/10, predikat sangat baik.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Direktur Kepatuhan Bank Nagari, Sukardi. Turut hadir pada acara tersebut Pemimpin Divisi Kepatuhan Bank Nagari Eka Andria Putra dan Pemimpin Bagian APU PPT & Pengendalian Gratifikasi Bank Nagari, Adek Ashadi.
FIR adalah penilaian integritas, kepatuhan dan efektifitas pihak pelapor dalam pelaksanaan program Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme, dan Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (APU, PPT & PPPSPM).
Metodologi penilaiannya meliputi sejumlah hal, yakni dimensi 1 mengukur tingkat komitmen pihak pelapor dalam mendukung PPATK dan aparat penegak hukum. Kemudian, dimensi 2 mengukur tingkat implementasi tata kelola pelaporan APU PPT, dan dimensi 3 mengukur tingkat kepatuhan dan kualitas pelaporan APU PPT.
Secara terpisah Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra menegaskan Bank Nagari memang senantiasa berkomitmen berperan secara aktif dalam pemberantasan APU, PPT dan PPPSPM.
Direktur Kepatuhan Bank Nagari Sukardi, menyampaikan terima kasih kepada PPATK, dan juga menyampaikan bahwa akan terus menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan PPATK guna mencegah segala tindakan yang mengarah pada APU, PPT dan PPPSPM).
Bank Nagari Borong 4 Penghargaan BPKH
Fokus Layanan Pendaftaran Haji, Bank Nagari Borong 4 Penghargaan BPKH. Penghargaan diterima Direktur Kepatuhan Bank Nagari Sukardi dari Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam agenda BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024.
Kesungguhan dan keseriusan Bank Nagari melayani pendaftaran haji melalui layanan Unit Usaha Syariah (UUS), berbuah prestasi. Tak tanggung-tanggung, dalam agenda BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024, Bank Nagari memborong 4 penghargaan.
“Alhamdulillah. Dalam kegiatan BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024, Bank Nagari mendapatkan 4 penghargaan,” kata Sukardi dalam keterangannya, Sabtu (14/12/).
Adapun 4 pernghargaan tersebut adalah, Terbaik 3 BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) Pendaftar Haji Terbaik 2024 (Kategori BPD-UUS), dan Terbaik 3 BPS BPIH Mitra Penempatan Terbaik 2024 (Kategori Aset di bawah Rp20 T)
Kemudian, Terbaik 3 BPS BPIH Kontribusi Pertumbuhan Pendaftar Haji Terbaik 2024 (Kategori BPD-UUS), dan yang keempat, Terbaik 6 BPS BPIH Pencapaian Terbaik Semester II/Juli -November 2024 (Kategori BPS BPIH).
Dirut Bank Nagari Gusti Candra menyampaikan, bahwa BPKH memang merupakan mitra strategis Bank Nagari sejak lama, khususnya berkaitan dengan ekosistem perhajian.
Bank Nagari, kata Gusti, fokus sebagai tempat pendaftaran calon haji di seluruh jaringan kantor dan layanan syariah. Di samping itu, lanjut dia, Bank Nagari juga telah terkoneksi dengan sistem aplikasi BPKH.
Lebih jauh, Gusti menyebutkan, Bank Nagari juga punya program literasi dengan travel haji dan umrah, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), majelis taklim, termasuk dengan organisasi keagaaman, sekolah-sekolah dan pondok pesantren.
Di samping itu, kata dia, setiap tahun Bank Nagari membuat program khusus untuk keberangkatan jemaah haji di seluruh kantor cabang, sehingga semakin dikenal oleh masyarakat. Bank Nagari pun menyediakan suvenir-suvenir premium menarik bagi pendaftar haji.
Untuk tahun 2025 nanti, lanjut Gusti, Bank Nagari akan semakin menguatkan ekosistem perhajian dengan menggandeng sejumlah mitra, termasuk travel-travel besar skala nasional dan daerah.
Kemudian, juga ada rencana kemitraan dengan Amitra, platform pembiayaan syariah yang dikelola oleh FIF Group. Kerja sama ini, kata Gusti, tentu saja akan makin memudahkan masyarakat mengambil porsi haji melalui Bank Nagari. Sekaligus, ini akan jadi solusi untuk mengambil porsi haji lebih awal, di tengah konsisi daftar tunggu haji yang masih cukup panjang.
“Kami juga sedang merancang ’UMKM Go to Hajj’, nanti pelaku usaha binaan Bank Nagari, juga diarahkan sambil berusaha juga mendaftar haji,” kata Gusti Candra.
BPKH Annual Meeting dan Banking Award 2024 menjadi forum bagi BPKH untuk memaparkan kinerja lembaga, sekaligus memberikan penghargaan kepada mitra perbankan syariah.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menegaskan pertemuan tahunan ini memiliki dua tujuan utama yaitu, memperkuat kolaborasi antara BPKH, lembaga keuangan syariah, dan penyedia teknologi dalam sektor keuangan haji, serta mendorong inovasi dalam layanan bagi jemaah haji.
Karenanya, salah satu agenda utama dalam acara tahunan ini adalah membahas inovasi layanan keuangan syariah dalam ekosistem haji, untuk mempermudah proses setoran awal haji.
Ia menyampaikan bahwa peningkatan layanan kepada jemaah haji sangat penting. Karena itu, BPKH berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi layanan keuangan melalui seamless process setoran awal haji agar lebih mudah, lebih cepat, lebih transparan dan aman,” ujar Fadlul.
Fadlul mengakui, Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) telah memainkan peran strategis dalam pelayanan jemaah haji.
“Kiprah BPKH selama tujuh tahun terakhir tentu tidak lepas dari peranan BPS-BPIH sebagai garda terdepan dalam menerima setoran haji jemaah indonesia, yang saat ini antriannya mencapai 5,4 orang,” ungkap Fadlul.
Menurut Fadlul, banyaknya jamaah antre merupakan peluang sekaligus tantangan bagi ekosistem perhajian.
“Apabila kita lihat data BPS tahun 2023, ada 17 juta dari 210 juta umat muslim Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk menunaikan ibadah haji. Namun baru 0,31 persen yang sudah terdaftar sebagai calon jemaah haji,” kata dia.
Dari sisi bisnis, ini tentu menjadi pangsa pasar yang besar untuk digarap BPS BPIH.
“Namun di sisi lain, antrean haji yang mencapai 5,4 juta orang membuat waktu tunggu berangkat ke tanah suci bertambah menjadi 25-30 tahun. Inilah yang perlu kita carikan solusinya, untuk membantu umat muslim Indonesia melaksanakan rukun Islam kelima melalui produk dan layanan perbankan Syariah,” harap Fadlul.
Sebagai bagian dari ikhtiar memudahkan calon jemaah, saat ini BPKH telah memiliki aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk mendaftar haji dan melakukan setoran awal secara digital.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander menyatakan lewat aplikasi ini, pengguna dapat memilih bank yang diinginkan, dan langsung melakukan pendaftaran tanpa harus mengunjungi kantor cabang bank atau melakukan proses manual.
Tak hanya pendaftaran haji, BPKH juga berharap sistem cashless dapat diterapkan untuk keperluan lain jemaah.
“Ke depannya, kami berharap pembayaran untuk biaya hidup (living cost) jemaah haji bisa sepenuhnya cashless, menggunakan tapping kartu atau aplikasi digital,” kata Harry.
BPKH telah menggandeng tujuh bank yang berpartisipasi dalam meluncurkan aplikasi ini yaitu, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah), Bank BJB Syariah, Bank Danamon, Bank CIMB Niaga, dan Bank Nagari. (*)
Komentar