Terpisah, Kepala Kantor SAR Padang, Abdul MaÂlik mengatakan, nelayan bernama Edi Kamardi itu ke luar rumah sekitar pukul 07.30 WIB untuk mencari ikan dengan jaring.
“Sekitar pukul 08.30 WIB, cuaca di lokasi dilaporkan buruk dengan angin kencang. Perahu korban ditemukan terapung dalam keadaan kosong oleh saksi, tetapi korban tidak terlihat di sekitar lokasi,” jelasnya.
Menurut Abdul Malik, Tim SAR Pos Pasaman langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Mereka terdiri dari lima personel yang diberangkatkan pada pukul 13.20 WIB. Perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu sekitar 2 jam 39 menit dengan jarak tempuh darat sejauh 122 kilometer.
“Kami menggunakan berbagai peralatan canggih, termasuk drone thermal dan Aqua Eye, untuk memaksimalkan pencarian. Mudah-mudahan korban segera ditemukan. Dalam upaya pencarian ini, Basarnas Padang bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Agam dan masyaÂrakat setempat. Peralatan lain yang digunakan meliputi LCR dengan mesin motor tempel, perangkat komunikasi, dan perlengÂkapan medis,” ujar dia.
Abdul Malik menuturkan, selain petugas SAR Padang, masyarakat sekitar juga turut membantu proses pencarian dengan menggunakan perahu tradisional. Namun, hingga berita ini diturunkan, korban masih belum ditemukan.
“Fokus utama kami adalah menemukan korban secepat mungkin. Dengan alat dan tim yang kami miliki, kami optimistis dapat memberikan hasil terbaik,” katanya. (pry)
















