Posisi dua bek sayap rasanya akan sah menjadi milik Asnawi Mangkualam di sisi kanan dan Pratama Arhan di sisi kiri. Keduanya merupakan pemain langganan di era Shin.
Asnawi bermain 48 kali bagi Shin sedangkan Arhan 64 kali. Jumlah 64 laga di era Shin itu menjadikan Arhan sebagai pemain dengan caps terbanyak kedua di era Shin setelah Witan Sulaeman (70 caps). Arhan sejajar dengan Rizky Ridho yang juga memiliki 64 caps.
Lalu dua gelandang tengah memiliki banyak opsi. Ada Robi Darwis, Zanadin, Marselino, Arkhan, maupun Rivaldo Pakpahan.
Melihat situasi, Arkhan Fikri dirasa menjadi satu nama yang dipastikan menjadi starter. Ia telah menjadi andalan Shin sejak lama, mengemas 31 penampilan bagi timnas semua kelompok umur asuhan Shin, dan memiliki empat caps di timnas senior. Arkhan juga turut menjadi tumpuan timnas di Piala Asia U23 2024 lalu.
Setelahnya posisi dua pemain di belakang striker kemungkinan akan menjadi milik Marselino dan Rafael Struick. Tapi khusus Struick, ia belum tentu akan menjadi starter mengingat dikabarkan baru akan bergabung dengan tim pada 8 Desember. Jika memang belum menjadi starter, Marselino bisa ditemani Alfriyanto Nico atau Ronaldo Kwateh.
Ronaldo sangat mungkin menjadi pilihan utama jika Struick belum fit bermain setelah melalui perjalanan panjang dari Australia. Pasalnya Ronaldo tercatat 30 kali bermain di tim asuhan Shin. Termasuk di antaranya dua caps bersama timnas senior walau hanya dalam dua laga uji coba menghadapi Timor Leste.
Terakhir di posisi ujung tombak, Hokky Caraka masih menjadi pilihan terbaik saat ini. Hokky tercatat 28 kali bermain bagi Shin dengan koleksi 12 gol dan satu assist. Statistik yang bisa membuatnya menjadi pilihan utama dibandingkan Arkhan Kaka.
Myanmar, di sisi lain, akan mengandalkan pengalaman mereka. Ini untuk merusak harapan Indonesia dengan memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah.
Tim ini dilatih oeh mantan pemain internasional Myo Hlaing Win dan, dengan kapten Maung Maung Lwin, Soe Moe Kyaw, Hein Phyo Win, Lwin Moe Aung, dan Than Paing. Mereka memiliki nama-nama besar yang tersebar di seluruh lapangan.
Sejak mengambil alih, Myo membawa ‘The White Angels’ meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang melawan Srilanka pada pertandingan pertama, Oktober lalu. Namun, sejak itu mereka mengalami kekalahan dari Singapura dan Lebanon.
Myanmar telah mencapai babak semifinal Piala AFF,, yaitu pada 2004 dan 2016. Namun, penampilan mereka baru-baru ini berakhir dengan kekecewaan, dengan mereka tersingkir di babak penyisihan grup tanpa satu kemenangan pada 2022.
Kini, dengan striker legendaris mereka yang kini menjabat sebagai pelatih, Myanmar berharap bisa mengalahkan Indonesia yang sudah enam kali menjadi finalis. Myanmar ingin memulai kampanye di Piala AFF 2024 dengan meraih kemenangan.
Timnas Indonesia wajib mewaspadai permainan cepat Myanmar khususnya dari penyerang Negeri Sembilan FC, Hein Htet Aung dan playmaker Yangon United, Zaw Wein Thein.
Selain itu, winger lincah Yangon United yang masih berusia 21 tahun yaitu Oak kar Naing juga dapat menjadi ancaman serius bagi Marselino Ferdinan dan kawa-kawan. (rom)
















