Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meminta publik untuk menggunakan jalur hukum bila menemukan kecurangan. Dia mengimbau masyarakat tidak ragu melapor kepada Bawaslu. Bima meyakini, profesionalisme para penyelenggara pemilu telah terlatih dan dapat diandalkan.
Hoaks Terkait
Pilkada Terkendali
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan pemantauan percakapan soal Pilkada Serentak di media sosial (medsos).
Hasilnya, puncak percakapan soal Pilkada dterjadi pada H-2 coblosan atau tanggal 25 November.
Hasil pemantauan itu menyimpulkan 75 persen percakapan cenderung netral. Kemudian 19 persen percakapan isinya bernada positif. Hasil temuan itu menunjukkan mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan pelaksanaan Pilkada Serentak berjalan lancar dan aman.
Menteri Komdigi Meutya Hafid mengatakan, salah satu yang mereka pantau di medsos adalah adanya sebaran hoaks. “Kami bersyukur bahwa sejauh ini, potensi hoaks terkait Pilkada tetap terkendali,” katanya. (jpg)

















