LIMAPULUH KOTA, METRO —Curah hujan tinggi berdampak sejak Jumat malam (22/11) mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Limapuluh Kota diterjang bencana banjir bandang. Bahkan, bencana itu menghanyutkan pasangan suami istri di Jorong Siamang Bunyi, Nagari Kubang, Kecamatan Guguak.
Satu orang yang hanyut bernama Refnizal (60), berhasil ditemukan tim gabungan pada Sabtu (23/11) sekitar pukul 11.00 WIB di Pauah Sangik, Kecamatan Akabiluru, dalam keadaan sudah meninggal dunia. Sedangkan istrinya, Yul (56) hingga kini dinyatakan hilang dan masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan BPBD, SAR, TNI, Polri dibantu masyarakat.
“Benar memang ada korban jiwa. Dua orang dalam bencana ini yang merupakan Pasutri. Satu orang sudah ditemukan meninggal dan satu lagi dalam proses pencairan,” kata Wakapolres Limapuluh Kota, Kompol Hamisi , didampingi Kabagops Kompol Malkani dan Kapolsek Guguak, Iptu Desmetri, Sabtu (23/11) kepada wartawan.
Lebih jauh Kompol Hamidi mengatakan bahwa korban Refnizal, terbawa derasnya arus banjir bandang cukup jauh. Pasalnya, korban ditemukan sekitar 1,5 Kilometer dari rumahnya yang disapu banjir bandang.
“Kita terus llakukan pencarian terhadap korban yang hilang diduga akibat banjir bandang luapan Air Batang Lampasi. Selain itu, kita juga berupaya memberikan pertolongan kepada warga yang rumahnya rusak akibat dihantam banjir bandang,” tegasnya.
Sementara Kalaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol di lokasi mengatakan dari peristiwa tersebut juga merusak sejumlah rumah warga, fasilitas umum, hewan ternak dan kendaraan.
“Bencana banjir bandang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga Batang Lampasi di Kecamatan Guguak Nagari Kubang meluao. Selain itu juga terjadi banjir di Kecamatan Pangkalan dan Nagari Manggilang,” ucapnya.
Rahmadinol mengatakan dari data sementara akibat banjir bandang yang terjadi di Jorong Siamang Bunyi, selain menyeret dua orang warga, banjir bandang juga telah merusak sekitar 8 unit rumah yang mengalami rusak berat, 1 mobil ambulans terbawa arus, badan jalan tertimpa pohon besar, 1 sepeda motor juga terbawa arus dan 6 ekor kambing hilang diseret arus.
“Selain di Nagari Kubang, Banjir bandang juga terjadi di Nagari Pauh Sangik, yang mengakibatkan 1 unit jembatan rusak, belasan hektare sawah rusak, 2 unit rumah rusak, 1 mushalla, dan 217 jiwa di Jorong Ambacang Kunyik terisolir,” ujar dia.
Pjs Bupati Limapuluh Kota, Ahmaz Zikri, Dandim 0306/50 Kota, Letkol. Inf. Ucok Namara, Sekda Herman Azmar, Kapolsek, Kasat, Danramil terlihat langsung turun ke lokasi bencana banjir bandang.
Sementara di lokasi bencana banjir Bandang mulai ramai didatangi masyarakat yang ingin melihat dari dekat peristiwa itu. Akses jalan juga terganggu akibat banyaknya pohon besar yang terbawa derasnya aliran Batang Lampasi yang meluap akibat tingginya intensitas hujan yang turun.
Jalan Sumbar-Riau Putus 5 Jam
Selain banjir bandang yang terjadi di dua nagari di Limapuluh Kota, saat hampir bersamaan banjir juga merendam rumah dan pemukiman masyarakat serta akses Jalan Nasional Sumbar-Riau di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota.
“Banjir juga terjadi di Nagari Pangkalan akibat meluapnya air sungai batang Mahat, akibatnya rumah warga terendam dan akses jalan terhenti hampir 5 jam. Kemudian Sungai Batang Talagiri di Manggilang juga meluap dan merendam rumah warga di Jorong Pasa dan Jorong Sumbarang Pasa,” sebut Kepala BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol.
Pria yang mudah diakses awak media ini lebih jauh menyebut, saat ini kondisi air sudah surut dan masyarakat sudah kembali membersihkan rumahnya yang terkena dampak banjir. “Alhamdulillah sekarang akses jalan sudah normal kembali, masyarakat juga sudah membersihkan rumah,” sebutnya. (uus)
Komentar