JAKARTA, METRO–Komisi III DPR RI mengecam aksi penembakan sesama polisi, yang dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar terhadap Kepala Satuan Reskrim (Kasat Reskrim) Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari.
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mendesak kasus ini dituntaskan. Menurutnya, pelaku harus dihukum berat.
“Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal. Harus ada penegakan hukum yang tuntas, pelaku harus dihukum berat sekaligus dibongkar latar belakang motif perbuatanya apa,” kata Habiburokhman saat dikonfirmasi, Jumat (21/11).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindta ini juga meminta agar motif penembakan dibongkar tuntas.
“Kalau motifnya adalah karena ketidaksukaan dibongkarnya penambangan ilegal, maka pelaku juga harus dituntut atas perbuatanya melindungi tambang ilegal,” kata dia.
Habiburokhman pun meyakini Kapolri Listyo Sigit Prabowo akan menindak tegas pelaku dan menangani kasus ini, baik dalam konteks pidana maupun etik serta disiplin. Selain itu, Komisi III DPR RI juga akan menyambangi Polda Sumbar dan Polres Solok Selatan untuk meminta keterangan soal kasus ini.
“Senin depan Komisi III DPR RI akan mendatangi Polda Sumbar dan Polres Solok Selatan terkait kasus penembakan yang mnewaskan kasatreskirm Polres Solok Selatan,” ucapnya.
Sementara, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Abdullah, meminta Polri segera mengusut secara transparan kasus penembakan yang melibatkan dua perwira Polisi di Polres Solsel, yang menewaskan AKP Ulil setelah ditembak oleh Kabag Ops, AKP Dadang Iskandar.
“Saya dan tentu kita semua terkejut mendengar kabar polisi ditembak polisi. Saya mohon institusi Polri mengusutnya, bagaimana sebenarnya motif kasus itu terjadi,” ujar Abdullah.
Pria yang akrab disapa Gus Abduh ini menegaskan bahwa pengusutan harus dilakukan secara transparan demi menjaga nama baik institusi Polri.
“Harus transparan, enggak boleh ada yang ditutup-tutupi. Ini demi nama baik Polri juga,” imbuhnya. (jpg)
Komentar