Dimanfaatkan Paslon sebagai Lokasi Deklarasi, Kawasan Wisata Batang Arau Bersih di Tangan Hendri Septa

GORO— Hendri Septa saat jadi Wali Kota Padang, goro bersama Forkopimda dan elemen masyarakat lainnya bersihkan kawasan Batang Arau. Kawasan ini jadi bersih. Bahkan dimanfaatkan paslon sebagai lokasi deklarasi.

PADANG, METRO–Sebagai Kawasan Wisata Terpadu (KWT), Gunung Padang di Kecamatan Padang Selatan Kota Padang kini semakin diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. KWT ini selalu ramai dikunjungi setiap ha­rinya, karena memberikan kenyamanan berkat pem­benahan yang telah dilakukan selama ini.

Jika berkunjung kawa­san ini, pengunjung akan melewati pedestarian yang rapi dan bersih, lokasi pe­dagang yang tertata di sepanjang Muara Batang Arau. Bagi yang suka ber­olahraga, setiap sore dan pagi hari, bisa jalan kaki menjajal jalur mendaki ke puncak kawasan gunung itu lalu tembus jalan ke Kawasan Pantai Air Manis.

Pengunjung juga akan dimanjakan dengan pe­mandangan alam yang indah Gunung Padang dan Pelabuhan Muara Batang Arau. Pemandangan ini dapat dinikmati di atas Jembatan Siti Nurbaya yang terkenal itu. Jika ingin menikmati suasana tempo doeloe, pengunjung dapat berjalan kaki menelusuri bangunan-bangunan tua Kawasan Kota Tua.

KWT Gunung Padang merupakan kawasan wisa­ta yang terintegrasi, terdiri dari Pantai Padang, Pela­buhan Muara Batang Arau dan Pantai Air Manis. Ka­wasan Gunung Padang yang terkenal dengan kisah Siti Nurbaya yang mele­genda itu kini terlihat lebih bersih, rapi dan indah, se­te­lah dibenahi Pemko Pa­dang di bawah kepemim­pinan Wali Kota Hendri Septa.

“Bersih dan indah, sejak Wali Kota Padang dijabat Hendri Septa. Beliau terus mewanti-wanti jajarannya rutin gotong royong (goro) di kawasan ini, lewat Program Bagoro yang dica­nangkan Hendri Septa. Kami merasa senang, ikut goro. Membersihkan ling­ku­ngan kami. Terima kasih Pak Hendri Septa,” kata Adi, warga setempat, be­lum lama ini.

Dia mengaku, kalau war­ga hanya yang goro tidak akan bisa sebersih dan serapi sekarang. Soal­nya kawasan itu “terlalu berat” bagi warga. Tumpu­kan sampah hingga bang­kai kapal atau perahu. Jadi butuh perhatian lebih aparat pemerintah dan lainnya.

Alhamdulillah, Hendri Septa merespon. Hampir tiap minggu goro di sini, melibatkan berbagai pihak. Sudah bersih, diberi pula sentuhan “seni” sehingga kawasan Gunung Padang dan Muara Batang Arau menjadi indah sekaligus menjadi magnet menarik pengunjung dan wisatawan datang ke sana.

Salah satu inovasi yang paling menonjol yang dilahirkan Hendri Septa yakni, pengembangan KWT Gunung Padang yang berkorelasi erat dengan wisata ekonomi 11 kampung tematik. Programnya, lebih menekankan pada kerja kolaborasi lintas sektor.

Sejak 2021, capaian pembangunan KWT Gunung Padang ini, terus me­nunjukkan tren positif. Pa­da 2021, terealisasi 42 persen, tahun 2022 (60,1 persen), tahun 2023 (77,07 persen) dan 2024 ini telah mencapai 127,3 persen.

KWT Gunung Padang di tangan Hendri Septa yang akan maju di Pilkada Pa­dang 2024 bersama Hidayat itu telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. UMKM pun tumbuh seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang.

Gunung Padang dan Batang Arau memang menjadi atensi dan prioritas utama Pemko Padang ke­pemimpinan Hendri Sep­ta. Ia menginginkan Padang Bagoro menjadi budaya warganya. Terlebih lagi dari konsep yang ia gagas, akan membentuk jalinan kebersamaan yang kuat.

Bahkan makin tacelak­nya kawasan Gunung Pa­dang dan kawasan Batang Arau, dimanfaatkan oleh Fadly Amran-Maigus Nasir. Dia mendeklarasikan sebagai Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Padang di sana, Minggu (18/8) sore.

Dengan kata lain, komitmen Hendri Septa bersama jajarannya membersihkan kawasan Batang Arau, dirasakan oleh Fadly-Maigus. Mengakui kinerja Hendri Septa selama memimpin Kota Padang.

Penataan kawasan terpadu juga memberikan hasil berupa Juara I Lomba Toilet Bersih di Masjid pada Kawasan Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU) dibe­rikan kepada Masjid Al Hakim dari Dinas Pariwisata Sumbar.

Juara I Lomba Toilet Bersih di Rumah Makan pada DTWU diberikan kepada Rumah Makan Old Town dari Dinas Pariwisata Sumbar dan Juara II Lomba Toilet Bersih di Masjid pada KWT Gunung Padang dari Dinas Pariwisata Sumbar.

Kini, Gunung Padang yang menyimpan kombinasi antara panorama yang indah, legenda cinta, dan sepenggal sejarah ma­sa pendudukan Jepang itu, kian tercelak. Tidak salah jika anda berkunjung ke kota Padang, menjadikan destinasi Gunung Pa­dang masuk dalam list kunjungan anda.

Goa Kelelawar

Tidak hanya Gunung Padang, Hendri Septa juga berhasil menjadikan kawasan di Padayo Indarung yang dulu jarang diketahui banyak orang, kini menjadi populer. Hendri Septa cukup jeli melihat potensi wisata baru di kawasan Padayo di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan.

Goa Kelelawar Padayo dengan keunikan alamnya disulap menjadi objek wisata Geosite Goa Kelelawar Padayo. Objek wisata ini diresmikan oleh Hendri Septa saat menjabat Wali Kota Padang pada 12 Mei 2024 lalu.

Hadirnya wisata alam itu memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya setelah dilakukan se­jumlah perbaikan infrastruktur pendukung. Hal ini sebagai bentuk dukungan Hendri Septa terhadap pariwisata.  Keberadaan Goa Kelelawar Padayo ter­se­but juga turut menambah rentetan objek wisata yang harus dikunjungi ketika datang ke Kota Padang.

Kini masyarakat di Padayo merasakan betul dam­pak dari adanya wisata alam Goe Kelelawar tersebut. Romi (32) pedagang di kawasan wisata Geosite Goa Kelelawar Padayo menceritakan  sejak hadirnya wisata tersebut telah membuat perekonomian keluarganya terbilang stabil.

“Saya buka tempat berdagang di sini semenjak adanya wisata Goa Kelelawar, saya ada jual gorengan, air mineral, makanan nasi goreng, mie instan, dan lainnya. Alhamdulillah, dengan banyaknya pengunjung, barang dagangan saya banyak yang terjual,” katanya.

Menurutnya sejak Pem­ko Padang bersama Semen Padang meresmikan wisata alam di Padayo itu, banyak orang yang berkunjung. Hari Senin-Jumat itu paling sedikit yang berkunjung itu 100 orang, dan momen hari Sabtu-Minggu itu paling sedikit 300 orang.

“Kalau satu orang saja belanja di kawasan wisata ini Rp25.000 dengan jumlah kunjungan 100 orang, maka uang yang berputar itu Rp2,5 juta. Bagi kami ini, per hari saja transaksinya Rp2,5 juta itu, sangat membantu perekonomian keluarga,” jelasnya.

Tidak hanya dari sisi pedagang yang merasakan betul adanya kepe­dulian Hendri Septa terhadap Goa Kelelawar itu, tapi Pokdarwis Padayo itu juga mengaku sangat terbantu, karena wisata Padayo terpromosi dengan baik.

Ari (39) yang dipercaya mengurus parkir kenda­raan menceritakan tarif karcis bagi pengunjung yang hendak masuk ke kawasan wisata Goa Kelelawar itu, untuk dewasa Rp10.000 dan anak-anak Rp5.000 per orang.

“Jadi hadirnya perhatian pemerintah yakni Hendri Septa yang ketika itu menjadi Walikota Pa­dang, kami sangat terbantu, mulai dari promosinya hingga menggandeng Semen Padang agar Padayo turut dibantu, agar sarana dan prasarana wisata Padayo tersiapkan dengan baik,” ucap Ari.

Hendri Septa ketika ditanyakan pendapatnya tentang perkembangan Goa Kelelawar, merasa senang. “Alhamdulillah, saya sudah kunjungi beberapa hari lalu dan bertemu Pokdarwis,” sebutnya

Ia menceritakan itu me­rupakan bagian dari konsep membangun pere­konomian berdasarkan potensi yang ada di masing – masing kecamatan. “Kita akan lanjutkan di kecamatan – kecamatan lainnya di Kota Padang. Kita akan minta setiap camat merumuskan bersama masya­rakat potensi yang akan dikembangkan,” sebut Hen­dri Septa. (fan)

Exit mobile version