PADANG, METRO — Dua kebakaran besar terjadi di Kota Padang dalam waktu yang nyaris berdekatan. Kebakaran tersebut terjadi pada Jumat, (15/11) di Kompleks Kehakiman Cengkeh, Kecamatan Lubuk Begalung, dan yang kedua terjadi di Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung.
Peristiwa pertama, dilaporkan terjadi pada 12.43 WIB, dan dua menit setelahnya Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang langsung mengerahkan armada dan puluhan personel ke lokasi kejadian.
“Saksi melihat asap dan api dari rumah warga saat waktu shalat Jumat. Kemudian saksi melaporkan kepada kami. Yang terbakar merupakan rumah kontrakan yang ditempati oleh Fauzan (51) beserta keluarganya,” kata Rinaldi, selaku Kepala Bidang Operasional, Sarana dan Prasarana Dinas Damkar Kota Padang.
Dijelaskan Rinaldi, kondiri rumah kontrakan itu mengalami kerusakan berat dan seluruh barang maupun perabotannya hangus terbakar. Dampaknya, Fauzan bersama keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Rumah tersebut dihuni oleh satu KK tiga jiwa, yang mengharuskan penghuni rumah untuk mengungsi. Sementara tidak ada korban jiwa, namun kerugian di taksir mencapai Rp 800 juta,” katanya.
Untuk memadamkan api, sebanyak tujuh unit armada pemadam kebakaran di kerahkan dengan 50 orang personil. Sekitar pukul 13.40 wib api berhasil dipadamkan dan dilanjutkan dengan proses pendinginan.
“Sementara itu, kebakaran kedua terjadi pada pukul 14.55 wib, di Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, yang menghanguskan sebanyak enam unit rumah warga,” jelas Rinaldi.
Kata Rinaldi, dari enam unit rumah tersebut, 3 di antaranya mengalami rusak berat dan tiga lainnya mengalami kerusakan sedang. Usai mendapat informasi, enam unit armada Damkar langsung diterjunkan ke lokasi. Rumah-rumah yang terbakar tersebut berada dengan kondisi yang berdekatan.
“Alhamdulillah dapat kami atasi, keadaan rumah dempet, dan bisa kami memutus penyebaran api. Dalam musibah kebakaran itu tidak ada menimbulkan korban jiwa. Sementara, untuk penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak yang berwajib ,” kata Rinaldi di sekitar lokasi kebakaran.
Rinaldi mengakui, saat proses pemdaman, pihanya mengalami sedikit kendala yaitu lokasi kebakaran yang berada di dalam gang, dan pemukiman padat penduduk. Sehingga, hanya dua armada yang bisa masuk ke dalam gang tersebut. Beberapa armada lainnya berada di luar gang.
“ Lokasi kebakaran tersebut berada sekitar 50 meter masuk ke dalam gang kecil. Armada yang besar tak bisa masuk, terpaksa dari luar, dengan suplai air yang di luar melalui slang,” tukasnya. (brm)